Cuaca Buruk dan Kasus Kematian Babi Sebabkan Harga Pangan Bergejolak

Cuaca Buruk dan Kasus Kematian Babi Sebabkan Harga Pangan Bergejolak
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily (Medan) - Sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat mulai mengalami kenaikan. Terpantau cabai merah, bawang merah, dan daging ayam, mengalami kenaikan sejauh ini.

Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin mengatakan, tren kenaikan harga kebutuhan pangan tersebut memang terbilang lumrah untuk saat ini, dikarenakan tingginya kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru.

Namun Gunawan menilai, ada beberapa faktor yang menjadi pemicu kenaikan harga tersebut. Pertama, Natal memang akan membuat sejumlah kebutuhan pokok masyarakat mengalami kenaikan.

“Ini sebenarnya sebuah kondisi yang wajar terjadi saban tahunnya. Namun yang menjadi persoalan adalah di Natal tahun ini ada perubahan pola konsumsi masyarakat,” kata Gunawan, Selasa (17/12).

Selain Natal, lanjutnya, menjelang Tahun Baru yang juga diikuti dengan libur panjang, konsumsi berpeluang mengalami perubahan dengan kecenderungan mengalami kenaikan.

Kedua, curah hujan di Sumut belakangan ini sangat tinggi sekali. Di sisi lain, tinggi gelombang laut juga mengalami kenaikan di bulan ini. Hal ini membuat kenaikan harga sejumlah komoditas yang dihasilkan dari Sumut.

“Salah satunya adalah cabai merah. Cabai merah mengalami kenaikan harga dari Rp 20 ribu, naik menjadi Rp 25 ribu, dan saat ini berkisar Rp 29 ribu per Kilogram-nya,” sebut Gunawan.

Tingginya gelombang laut juga perlahan mengerek kenaikan harga ikan. Namun Gunawan menilai kenaikan harga ikan ini terbilang wajar, dikarenakan sempat terpuruk akibat ketakutan tak beralasan masyarakat seiring dengan banyaknya bangkai babi yang di buang ke sungai hingga bermuara ke laut.

Ketiga, kematian ternak babi yang mengalami kenaikan belakangan ini membuat masyarakat cenderung menggantinya dengan daging ayam, telur ayam, maupun daging sapi. Saat ini harga daging ayam kembali naik di harga Rp 33 ribu per Kilogram.

“Padahal sepekan yang lalu harganya masih berkisar Rp 30 ribu per Kilogram-nya. Bulan ini pasokan daging ayam sangat melimpah. Tetapi sayang harus naik harganya. Sebelum kasus kematian babi ini, saya melihat tren harga daging ayam seharusnya berkisar Rp 25 ribu per Kilogram-nya,” tuturnya.

Gunawan menyebut, harga telur saat ini masih terbilang stabil walaupun dengan kecenderungan naik. Harga telur ayam saat ini dijual berkisar Rp 22.600 per Kilogram-nya. Untuk daging sapi harganya masih terbilang normal dalam rentang Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per Kilogram.

Keempat, karena libur panjang maka kondisi keseimbangan pasar tidak stabil nantinya. Akan ada pedagang yang libur, petani maupun distributor yang juga libur, atau penambahan kebutuhan pangan masyarakat khususnya kebutuhan akan protein.

“Hal ini yang sangat sulit untuk diantisipasi, dan cenderung mengerek kenaikan harga. Walaupun hanya sesaat,” ujarnya.

Kelima, musim kering yang berkepanjangan di wilayah Jawa, membuat harga bawang merah mengalami kenaikan saat ini. Sejauh ini bawang merah dijual berkisar Rp 35 ribu per Kilogram. Bawang putih tetap stabil berkisar Rp 28 ribu per Kilogram.

“Saya berkesimpulan, kenaikan harga di pertengahan Desember 2019 ini lebih dikarenakan faktor cuaca, dan wabah yang menyerang ternak babi. Namun, belum saatnya kita membicarakan masalah potensi inflasi di wilayah ini, karena masih ada sekitar 2 pekan waktu tersisa. Semuanya bisa berubah,” Gunawan menandaskan.

Editor:  Reza Perdana

Baca Juga

Rekomendasi