Analisadaily - Sejak diresmikannya pada Januari 2014, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo di Banda Aceh menjadi pusat perdagangan ikan segar masyarakat Aceh dan sekitarnya. Puluhan kapal nelayan setiap harinya kecuali Jumat memadati Pelabuhan Perikanan (PP) di TPI Lampulo mulai matahari naik dari ufuk timur.
Posisi geografis Kota Banda Aceh yang berada di ujung barat Pulau Sumatera, berhadapan langsung dengan jalur pelayaran internasional yaitu Samudera Hindia dan Selat Malaka. Kedua perairan lautan lepas ini menjadi faktor penting banyaknya ikan dengan aneka biota laut lainnya.
Jenis ikan yang paling banyak diperdagangkan di sini adalah ikan tongkol (Mackerel Tuna). Selain itu beberapa jenis ikan lainnya juga ada seperti dencis, selar, dan lainnya. Bahkan sotong dan kepiting bila musimnya tiba juga ada. Sesekali terlihat ikan hiu berukuran besar yang turut terjaring nelayan terlihat di TPI ini.
Salah satu kapal nelayan yang bersandar dan membongkar muatan berupa ikan adalah Kapal Panglima Muda. Kapal ini melakukan perjalanan selama empat hari dan berhasil menangkap ikan dengan total tangkapan sebanyak 12 ton. Padahal biasanya mereka berlayar selama sepuluh hari untuk mendapatkan ikan sebanyak 12 ton.
Hasil tangkapan pada bulan November ini cukup banyak dan harga lelang ikan juga cukup stabil. Untuk satu keranjang ikan tongkol dengan berat 30 kg dijual seharga Rp 500 .000. Selain dari Aceh, ikan-ikan segar ini juga biasanya dibeli para pedagang dari Medan maupun Pekanbaru.