Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, Azhar Harahap, saat memberikan keterangan, Sabtu (21/12) (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily (Medan) - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara menyampaikan, hingga saat ini, hewan babi yang mati di 16 kabupaten dan kota di sudah mencapai 30 ribu ekor. Lembaga ini pun tengah melakukan upaya bio security untuk mencegah penyebaran lebih luas.
Jumlah itu terdapat di 16 kabupaten di antaranya Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Simalungun, Pakpak Bharat, Siantar, Tebing Tinggi dan Langkat.
"Yang tertinggi jumlah kematiannya ada di Dairi, Karo dan Deli Serdang," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, Azhar Harahap, Sabtu (21/12).
Selama ini, dinasnya terus melakukan upaya pengendalian penyebaran virus dengan bio security, yaitu mencegah lalu lintas ternak babi, melarang pemindahan ternak babi antar daerah penyemprotan desinvektan, pemberian vaksin.
"Langkah-langkah pengendalian tetap kita lakukan," jelas Azhar.
Berdasarkan data yang diberikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Mulkan Harahap pada 10 Desember yang lalu, jumlah populasi ternak babi di 16 kabupaten/kota tersebut mencapai 653.609 ekor.
Di Deli Serdang, tercatat sebanyak 57.361 ekor, dan jumlah kematiannya mencapai 7.307 ekor.
Penulis: Jafar Wijaya
Editor: Christison Sondang Pane