Budidaya udang dan ikan di Kolam Terpal Bundar, Sabtu (21/12) (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily (Deli Serdang) - Kondisi cuaca yang kurang baik beberapa Minggu terakhir mengakibatkan peternak udang dan ikan merugi. Sehingga produksi berkurang, bahkan menurunan.
Mengantisipasi kematian ikan dan udang, dibutuhkan teknologi dan penanganan serius jika menghadapi cuaca yang kurang baik.
Ternak udang yang banyak mati ada di kawasan tambak Desa Palu Manan Kecamatan Hamparan Perak, dan banyaknya ikan yang mati di tambak Kawasan Kabupaten Serdang Bedagai.
"Mencegah hal itu perlu adanya desimenasi budi daya udang Vaname kolam terpal bundar dengan teknologi pendeteksi air," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan, Sabtu (21/12).
Dalam hal ini, ia menyebut, AMIK Royal, sudah bersedia melakukan pelatihan, bagi para kelompok tani. Dengan menghadirkan pembicara dan peneliti AMIK Royal, Jhonson Effendi Hutagalung.
Gus juga menjelaskan, dengan penggunaan Water Mikro Controller System, untuk deteksi air akan mengurangi kegagalan dalam budi daya udang. Alat ini mampu mengontrol PH yang diinginkan, sesuai kebutuhan.
"Apabila terjadi deviasi, dengan segera alat ini merespon dan menstabilkan. Kedepan tidak hanya PH, tapi akan dapat mengontrol TDS, Conductivity, Salinity air," jelasnya.
Peneliti AMIK Royal, Jhonson Hutagalung, mengucapkan terima kasih kepada pihak Ristek Dikti, yang mendukung kegiatan Penelitian Mikro Controller deteksi air untuk udang vaname.
Acara diakhiri dengan penyerahan alat dan kolam terpal Bundar dari AMIK Royal kepada Agus selau mewakili KUTP Hidrotani Sejahtera.
"Saya berharap kedepannya dapat berkordinasi lagi dalam bidang teknologi kontrol air, sehingga mengurangi kegagalan dalam ternak ikan dan udang," harapnya.
Editor: Christison Sondang Pane