Reuben Sharpe dan Jay bersama anak mereka (Mirror)
Analisadaily - Reuben Sharpe, seorang transgender asal Inggris mengungkapkan kebahagiaannya setelah melahirkan bayi yang diberi nama Jamie.
Reuben (39) terlahir sebagai wanita. Namun 12 tahun lalu ia bertekad melakukan operasi kelamin menjadi pria.
Meski sudah menjadi pria, Reuben masih memiliki insting keibuan. Alhasil enam tahun lalu ia mulai berhenti menggunakan testosteron dengan harapan suatu hari nanti bisa memiliki anak.
Kemudian ia bertemu dengan Jay yang merupakan seorang non-biner atau tidak teridentifikasi gender sebagai pria atau wanita.
Banyak wanita Inggris yang berhasil hamil meski sudah beralih menjadi pria. Namun Reuben dan Jay adalah pasangan yang berani mengungkapkan kisah perjalanan hidup mereka.
"Butuh waktu enam tahun untuk mencapai ini, tetapi sekarang kami memiliki bayi di tangan kami dan itu adalah tujuan akhir. Aku akhirnya merasa lengkap," kata Reuben, dilansir dari
Mirror, Minggu (29/12).
Reuben Sharpe dan Jay
"Aku bukan ingin memiliki pengalaman bersalin atau pengalaman kehamilan, tetapi aku menginginkan seorang anak dan aku memiliki fasilitas untuk melakukannya," sambungnya.
Reuben pun menceritakan sambutan hangat yang diberikan keluarganya dan keluarga Jay terhadap anak mereka.
"Kedua keluarga kami suka anak-anak. Aku sangat senang karena keluargaku sangat bersemangat melihat bayi kami seperti melihat cucu mereka yang lain."
Reuben juga menjelaskan bagaimana dia mulai hidup sebagai seorang pria di tahun 2007, mengambil hormon pria yang membuatnya memiliki janggut, suara yang dalam dan penampilan maskulin.
Namun hasrat untuk memiliki anak membuatnya berkonsultasi dengan seorang dokter yang juga merupakan transgender.
Reuben optimis bisa melahirkan karena masih memiliki rahim dan ovarium. Ia pun berhenti memakai obat penghasil testosteron untuk merawat kesuburan.
Ruben bertemu dengan Jay (28) di sebuah klub malam. Jay sebelumnya merupakan wanita yang sudah menjadi pria dan melakukan pengangkatan payudara.
Ketika hubungan mereka semakin intim, Reuben memberanikan diri untuk bicara tentang rencana kehamilannya.
"Setelah beberapa bulan aku merasa gugup, menyadari bahwa aku berencana untuk memiliki anak. Aku telah membangun ke arah itu selama tiga tahun. Aku menyadari bahwa aku harus berbicara dengannya," ungkap Reuben.
"Jika dia tidak menginginkan anak-anak, kita harus putus," tegasnya saat itu.
"Aku berhasil mengemukakan rencana itu, tetapi untungnya Jay terbuka terhadap gagasan itu."
Sementara Jay mengatakan: "Rasanya benar, kami ingin membesarkan anak-anak dengan cara yang sama."
Reuben kemudian berupaya mendapatkan kesuburannya kembali. "Aku bangun keesokan paginya dan menstruasiku telah dimulai untuk pertama kalinya dalam enam tahun."
"Itu sangat melegakan. Ini terasa aneh, tetapi aku tahu itu adalah awal dari sesuatu yang sangat aku inginkan," sebutnya.
Reuben Sharpe menjalani pemeriksaan medis sebelum melahirkan
Selanjutnya, Reuben dan Jay harus mempertimbangkan siapa yang bisa mendonorkan sperma. Mereka pun coba mencarinya di media sosial hingga berhasil menjalin komunikasi dengan seorang wanita transgender yang masih bisa menghasilkan sperma.
Mereka akhirnya mendapatkan sperma yang dimasukkan ke dalam rahim Reuben oleh seorang dokter di klinik kesuburan swasta. Tiga kali perawatan menelan biaya hingga 6.000 Pound.