Konferensi pers oleh BNPB (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily (Jakarta) - Hasil rekapitulasi data bencana Indonesia tahun 2019 yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, tren peristiwa bencana mengalami peningkatan. Akan tetapi jumlah korban dan kerugian menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB, Agus Wibowo, dalam Konferensi Pers ‘Refleksi Kejadian Bencana Tahun 2019 dan Potensi Ancaman Bencana di Tahun 2020’ yang dihelat di ruang serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho gedung Graha BNPB, Jakarta.
“Bencananya naik, tapi korban jiwa menurun,” kata Agus, dalam keterangan resmi diperoleh
Analisadaily.com, Selasa (31/12).
Selama kurun waktu tahun 2019 BNPB mencatat sebanyak 3.768 kejadian bencana, didominasi bencana banjir, longsor, dan puting beliung dengan presentase 99 persen bencana hindrometereologi dan 1 persen geologi.
“Dari angka tersebut, BNPB mencatat dampak korban jiwa akibat bencana sebanyak 478 korban meninggal dunia, 109 hilang, 6,1 juta jiwa mengungsi dan 3.419 luka-luka,” sebutnya.
Sedangkan data kerusakan tercatat 73.427 rumah rusak yang terdiri dari 15.765 rumah rusak berat, 14.548 rusak sedang dan 43.114 rusak ringan. Fasilitas rusak tercatat 2.017 meliputi 1.121 fasilitas pendidikan rusak, 684 fasilitas peribadatan rusak, 212 fasilitas kesehatan rusak, 274 kantor rusak dan 442 jembatan rusak.
“Dari seluruh rangkaian peristiwa bencana selama 2019, BNPB telah menyalurkan Dana Siap Pakai atau DSP senilai Rp 6,7 triliun,” terang Agus.
(RZD)