Marwan prihatin karena bencana yang melanda beberapa desa di Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labura itu sampai menelan korban jiwa dan meluluhlantakan rumah warga.

"Kita sangat prihatin banjir badang mengakibatkan adanya korban jiwa meninggal dunia," kata Marwan saat baru tiba di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (8/1).

Menurut politisi PKB ini ada indikasi kuat banjir bandang disebabkan pembalakan hutan secara liar di Labura. Sebab itu ia meminta pihak terkait agar turun melakukan penyelidikan.

Marwan mengaku dapat informasi bahwa tiga tahun lalu masyarakat protes karena ada tiga perusahaan yang melakukan pembalakan hutan secara ilegal dan menyalahgunakan izin.

"IPL-nya perlu diselidiki karena kenyataan di lapangan melebihi apa yang terjadi," ungkapnya.

"Oleh karena itu saya menyarankan kepada pemerintah dua hal, pertama rehabilitasi pada rumah korban, kemudian memberikan santunan," imbau anggota dewan dari Dapil II Sumut itu.

Dalam waktu dekat Marwan akan turun ke lokasi bersama pemerintah yakni Kementerian Sosial dan BNPB untuk memberi santunan sekaligus mencari penyebab banjir bandang.

"Kalau pemerintah yang salah ya pemerintah harus diberi sanksi juga. Siapa aparatnya yang melakukan itu, begitu juga dengan pihak swasta yang melakukan kita rekomendasi ditindak tegas," pungkasnya.

(KAH/EAL)