Ketua Umum DPW BKPRMI Sumut, Zulchairi Pahlawan, Sabtu (25/1) (Analisadaily/Reza Perdana)
Analisadaily.com, Medan - Masjid Al Amin yang berada di Jalan Belibis, Kelurahan Tegal Sari, Mandala II, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, diserang sekelompok orang usai Salat Isya, Jumat (24/1) kemarin.
Terkait hal itu, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sumatera Utara (Sumut) mendorong kepolisian segera menuntaskan kasus tersebut.
Ketua Umum DPW BKPRMI Sumut, Zulchairi Pahlawan menilai, kasus pelemparan tersebut sebagai upaya provokasi dan bisa melebar ke arah yang lebih buruk.
"Bisa melebar jika tak dituntaskan. Kami mendorong kepolisian segera menangkap semua dalang dan pelaku pelemparan terhadap Masjid Al Amin," kata Zulchairi didampingi Sekum BKPRMI Sumut, Amri Fachrizal Nasution, dan Wakil Ketua, Muhammad Asril, Sabtu (25/1).
Zulchairi juga meminta kepada pemerintah dan kepolisian menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
"Kami juga mendesak agar lapo tuak tersebut benar-benar ditutup dan tidak beroperasi lagi. Ini adalah bukti lapo tuak tersebut meresahkan masyarakat yang beribadah," tegasnya.
Zulchairi menekankan, selama ini kawasan Perumnas Mandala merupakan wilayah multikultur dan etnis. Fakta ini sudah berlangsung puluhan tahun dan berjalan dengan harmonis antarumat beragama.
"Ini provokasi yang berulang terhadap Umat Islam. Kami sampaikan, umat Islam menahan diri. Kita serahkan proses hukum kepada kepolisian," imbau Zulchairi.
Informasi diperoleh Analisadaily.com, saat ini BKM Al Amin telah membuat laporan kepolisian terkait pelemparan tersebut. Sementara tak lama setelah peristiwa pelemparan, telah terjadi mediasi antara warga dengan BKM yang dihadiri Kapolrestabes Medan, Dandim 0201/BS, Ketua FKUB Medan, Ulama dan BKPRMI Sumut.
Dalam mediasi, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, berkomitmen menuntaskan kasus tersebut. Sampai saat ini juga, motif terhadap pelemparan masjid masih didalami.
(RZD/CSP)