
Ilustrasi (Reuters)
Analisadaily.com, China - Korban tewas akibat virus corona di China telah meningkat menjadi 56 orang, dan jumlah orang yang terinfeksi di seluruh negeri mendekati 2.000, hal ini dilaporkan pihak berwenang, Minggu (26/1).
Mulai Senin (27/1), Tianjin, kota berpenduduk sekitar 15 juta jiwa, akan menangguhkan bus jarak jauh dan mencarter bus yang masuk dan meninggalkan kota itu, kata pejabat setempat di akun resmi Weibo, sehari setelah Beijing mengumumkan langkah serupa. China juga mengumumkan penguncian sebagian di selatan Kota Shantou, tindakan pertama yang dilakukan di luar pusat penyakit. Sejak tengah malam, kendaraan non-darurat akan dilarang memasuki kota berpenduduk 5,6 juta orang, yang berjarak 1.100 Kilometer dari Wuhan, pusat epidemi. Virus telah menyebabkan kekhawatiran global karena kemiripannya dengan patogen SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan ratusan orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003. Ratusan dokter militer telah dikirim ke Hubei dan pihak berwenang bergegas untuk membangun rumah sakit lapangan demi menangani krisis ketika pasien membanjiri fasilitas medis setempat. Virus ini telah menyebar secara nasional di China dan kasus telah dilaporkan di beberapa negara lain hingga Amerika Serikat, Prancis, dan Australia. Tidak Ada Penderita Virus Corona di Indonesia Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Letjen TNI (Purn) DR dr Terawan Agus Putranto, Sp Rad (K) menegaskan, tidak ada penderita yang positif terkena virus corona. “Tidak ada disuspek, ayo hidup sehat, jaga kesehatan, tidak ada ketularan,” kata Menkes Terawan, di cara Ramah Tamah dan Silaturahmi dengan jajaran tim kesehatan RS Wahidin Sudirohusodo, RS Pusat Jantung Koroner, dan Dinas Kesehatan setempat di Makassar, seperti dilansir dari Antara.(RZD)