Akhyar Nasution Sampaikan Konsep Pembangunan Kota Medan

Akhyar Nasution Sampaikan Konsep Pembangunan Kota Medan
Pelaksana tugas Wali Kota Medan, Akhyar Nasution dan Pimpinan Harian Analisa, Supadi Kusuma, foto bersama usai acara silatuhrami, Sabtu (1/2) (analisadaily/Junaidi Gandy)

Analisadaily.com, Medan – Pelaksana tugas Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, bersilaturahmi dengan Pimpinan Harian Analisa, Supandi Kusuma, dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek 2020 di kantor Harian Analisa di Jalan Ahmad Yani, Medan, Sabtu (1/2).

Dalam kunjungan tersebut, Akhyar bercerita berbagai hal tentang wilayah yang dipimpinnya, termasuk pekerjaan-pekerjaan yang saat ini sedang dijalankan untuk memajukan Kota Medan, dan berbagai persoalan yang menjadi perhatian pemerintah.

Hadir dalam silaturahmi ini, di antaranya Camat Medan Barat, Rudi Faisal Lubis, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemerintah Kota Medan, Arrahaman Pane, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadiskominfo) Pemerintah Kota Medan, Syaful, dan Ketua Kepengurusan Pengprov Wushu Sumatera Utara, Darsen Song.

Pelaksana tugas Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, saat menyampaikan pembangunan Kota Medan
Pada kesempatan itu, ia mengatakan, sekarang pemerintah sedang melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi masyakarat tentang pentingnya kebersihan. Karena, menurutnya, kebersihan menjadi salah satu alat untuk membuat Kota Medan banyak dikunjungi wisatawan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Akhyar mencontohkan bagaimana China melakukan pengawasan atau pun penjagaan secara ketat agar warganya tidak membuang sampah sembarangan. Ditambah lagi, kultur masyarakatnya memang sudah baik dan kesadarannya juga sangat tinggi.

“Jadi, kesadaran masyarakat itu sangat penting agar selalu membuang sampah pada tempatnya. Jika, kota ini bersih dan tidak ada sampah, maka akan indah, cantik, wisatawan pun senang datang ke sini. Selanjutnya, kunjungan wisatawan meningkat dan ekonomi masyarakat juga bisa semakin baik,” kata Akhyar.

Berhubungan dengan hal tersebut, Akhyar juga mengingikan penggunaan plastik kurangi, bahkan tidak lagi dipakai. Saat ini, lanjutnya menceritakan, ia menyarankan kepada pegawai-pegawai di kantornya agar tidak menggunakan botol-botol minuman sekali pakai. Cara demikian harus dilakukan untuk menekan pemakaian plastik.

“Mari sama-sama menggunakan botol-botol minuman yang tidak sekali pakai dan bisa dipakai berulang-ulang. Kita kurangi sampah plastik. Apalagi, jika kita lihat di parit-parit di Medan ini, sampah plastik dan Styrofoam paling mendominasi. Akan tetapi, ini tidak bisa cepat, tapi pelan-pelan kita terus mengedukasi masyarakat,” ujarnya.

Di samping itu, politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini juga menyampaikan banjir yang beberapa bulan terkahir sering kebanjiran. Ia menyebutkan beberapa hal tentang penanganannya, termasuk normalisasi Sungai Deli dan perlu memperbaiki drainase-drainase.

“Debit air di Sungai Deli sangat tinggi bila terus datang hujan, terjadi pendangkalan. Sehingga aliran air, misalnya dari sungai selayang dan sungai putih tidak dapat tertampung makanya sering terjadi banjir di sepanjang aliran sungai tersebut. Selain itu, drainese juga sangat perlu di perbaiki,” paparnya.

Penangangan banjir, ia menyarankan, setiap rumah-rumah warga yang bertingkat, misalnya empat atau lima lantai, perlu membuat taman-taman di atas rumah. Agar, menurutnya, dapat menyerap air sebelum jatuh ke permukaan tanah.

“Saat hujan datang, air tersimpan sementara di atas dan tidak langsung menuju tanah. Manfaat lain dari fly garden itu panas, debu dan polusi bisa tertangani. Sehingga kualitas udara diperkotaan tetap bisa stabil,” sarannya.

Kawasan Pedestrian

Tidak hanya menyampaikan soal penanganan banjir dan kebersihan kota, putra kelahiran 21 Juli 1966 ini juga mengungkapkan pembangunan Kota Medan, yaitu dengan menciptakan kawasan-kawasan pedestrian atau lintasan khusus bagi pejalan kaki atau menyeberang jalan.

Akhyar menyebutkan, pembangunan itu akan dimulai tahun ini, dikerjakan secara bertahap dan akan diterapkan mulai dari Kesawasan hingga ke Medan Deli. Jadi, kata dia, semua teras-teras, misalnya di daerah Kesawan akan dirapikan dan dibuatkan arkade atau lorong pejalan kaki yang beratap.

“Pengerjaan ini memang membutuhkan waktu lama dan tidak bisa diselesaikan dalam satu tahun saja atau multiyear, tetapi akan mulai dikerjakan tahun 2020 ini. Daerah tersebutkan ada cerita sejarahnya, banyak peninggalan bersejarah di sini, jadi akan kita perbaiki lagi dan membuat kota ini menjadi indah,” papar Akhyar.

Pengembangannya juga tidak jauh berbeda dengan Malioboro yang ada di Yogyakarta, namun akan mempunyai dampak yang besar, termasuk kunjungan wisatawan semakin besar dan membuat pertumbuhan ekonomi masyarakat juga bagus.

“Kita juga ingin melengkapinya dengan berbagai kekayaan-kekayaan budaya yang ada di Kota Medan, termasuk dengan memberikan ruang kepada seniman-seniman kita bisa tampil sehingga suasanannya semakin baik dan roh kota ini bisa hidup. Jadi, mari kita bangun branding, bahwa kota ini punya hal yang bagus dan orang pun suka datang ke sini,” ajak diakhir silaturahminya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi