Politeknik Negeri Medan Dukung Program Kampus Merdeka

Politeknik Negeri Medan Dukung Program Kampus Merdeka
Direktur Politeknik Negeri Medan Abdul Rahman, MSi beserta para wakil direktur pada saat acara temu ramah dengan sivitas akademika Polmed. (Analisa/Istimewa)

Politeknik Negeri Medan (Polmed) mendukung program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI dengan memprogramkan kebijakan Polmed Unggul atau Smart Polmed. Direktur Polmed, Abdul Rahman MSi mengatakan, Polmed Unggul ini diharapkan mampu mewujudkan kebijakan Mendikbud dalam Kampus Merdeka.

Didampingi para wakil direktur dalam acara temu ramah menyambut Tahun Baru serta Sosialisasi Belajar Merdeka di Aula Polmed, Rabu (5/2). Direktur yang baru dilantik Januari 2020 tersebut memaparkan program kebijakannya di hadapan Ketua dan Anggota Senat serta seluruh tenaga pendidikan di lingkungan Polmed.


“Pertama, untuk pembukaan program studi (prodi) baru, Polmed sudah beberapa kali mengadakan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan mitra dalam bidang studi khusus. Seperti dengan PT PLN, PT GMF AeroAsia dengan membuka prodi yang berhubungan dengan industri pesawat terbang,” ujarnya.


Selain itu, Polmed juga telah menyiapkan prodi manajemen kebencanaan yang pengelolaannya dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. “Kita juga telah mempersiapkan prodi yang berkaitan dengan dunia digital yang diselaraskan dengan era Revolusi Industri 4.0,” ujarnya.


Sementara, untuk kebijakan kedua yang menyangkut sistem akreditasi perguruan tinggi, Direktur Polmed menyatakan bahwa akreditasi di politeknik yang baru dipimpinnya itu sudah memiliki prodi yang terakreditasi A. Prodi yang masih B diupayakan untuk meningkatkan akreditasinya menjadi A.


Terkait kebijakan ketiga yang menyoal status PTN BH, Polmed yang saat ini masih berstatus satuan kerja (satker) masih harus berbenah untuk mengubah bentuk perguruan tingginya menjadi Badan Layanan Umum (BLU).


“Polmed masih harus bekerja keras dan fokus untuk mengejar status BLU. Jadi untuk status PTN BH kita masih belum memikirkannya, karena juga tak bisa serta-merta meraihnya. Ada banyak syarat yang harus dipenuhi,” kata Abdul Rahman.


Sedangkan untuk kebijakan terakhir, yakni mengenai hak belajar tiga semester di luar program studi, dikatakan, selama ini Polmed sudah melakukannya dengan program magang bersertifikat. Biasanya para mahasiswa Polmed dimagangkan di perusahaan-perusahaan yang telah bekerjasama dengan Polmed.


“Kita sudah banyak menjalin kerjas sama dengan beberapa pihak luar. Penerapan program hak belajar tiga semester ini telah dilakukan sejak lama. Kita sudah mekakukan program magang bersertifikat yang bermanfaat di mana nantinya sertifikat tersebut dapat digunakan mahasiswa untuk masuk dunia kerja. Kita juga akan melakukan kolaborasi dengan pihak perusahaan dari dalam dan luar negeri, khususnya untuk bidang penelitian dan pengabdian,” tambah Abdul Rahman.


Dia berharap, dengan empat tahun masa kepengurusan yang baru ini, target yang telah dicanangkan dapat tercapai. Bagaimana cara mencapainya, pertama dengan adanya penguatan kapasitas internal, baik penguatan akademik, SDM, sarana prasarana dan sebagainya. Adanya kolaborasi dan kerjasama Polmed dengan luar negeri juga diharapkan dapat semakin meningkatkan mutu pengabdian dan penelitian di Polmed.


“Target Polmed selanjutnya adalah menjadi perguruan tinggi BLU, serta menciptakan program pendidikan vokasi yang dapat menjadi acuan bagi pendidikan baik lokal, regional maupun internasional,” katanya optimis.


Selain target kinerja, Polmed juga memberlakukan kebijakan baru terkait jam kerja bagi seluruh sivitas akademikanya yang selama ini bekerja selama enam hari. Maka sesuai Permendikbud No 107 tahun 2013 tentang Tunjangan Kerja yang menetapkan jam kerja pada semua instansi menjadi lima hari kerja, Polmed baru menerapkannya kebijakan tersebut pada tahun ini.


“Kita menerapkan kebijakan ini antara lain untuk memberikan kesempatan bagi seluruh pegawai untuk menikmati waktu bersama keluarga,” ujar Abdul Rahman.

Baca Juga

Rekomendasi