Konferensi pers terkait pemulangan WNI peserta observasi dari Natuna (BNPB)
Analisadaily.com, Natuna - Pemerintah Indonesia mengawal kepulangan 285 orang dari Natuna, Kepulauan Riau, setelah menjalani proses observasi.
Dari jumlah tersebut, WNI yang dievakuasi dari China 238 orang. Sementara Tim Aju dari KBRI Beijing 5 orang dan jumlah penjemput 42 orang.
Observasi kesehatan yang dijalani para WNI tersebut dipantau secara ketat 24 jam sesuai standar protokol Badan Kesehatan Dunia (WHO) selama 14 hari.
"Terhitung sejak mereka dijemput dari China terkait virus corona (Covid-19) hari Sabtu,1 Februari 2020 lalu," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, dalam keterangan resmi diperoleh
Analisadaily.com, Sabtu (15/2).
Selama menjalani observasi, para WNI yang mayoritas merupakan mahasiswa itu diberikan jaminan dan layanan fasilitas memadai serta mengutamakan kenyamanan. Bahkan selama proses observasi mereka tetap bisa mengikuti perkuliahan secara online, berolahraga, bermusik dan berinteraksi sesuai yang dilakukan sehari-hari.
Setelah mengikuti proses observasi, mereka dinyatakan dalam keadaan sehat dan bugar. Kondisi tersebut tidak berbeda seperti saat sebelum mereka menjalani observasi sebagai prosedur yang harus dilakukan sesuai standar WHO usai dijemput dari China.
Melalui keterangannya, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah memastikan WNI tersebut sehat dan ceria selama menjalani rangkaian observasi yang dijaga ketat sesuai protokol kesehatan WHO hingga selesai.
"Itu proses protokol kesehatan dari WHO yang kita ikuti secara ketat. Karantina di Natuna juga ketat diawasi, dicek harian. Sekarang sudah 14 hari, memang protokolnya seperti itu," ucap Jokowi dalam keterangannya di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (14/2) kemarin.
Hal tersebut sekaligus menepis kekhawatiran mengenai kondisi para WNI selepas kembali ke tengah keluarga dan masyarakat.
"Kalau sekarang mereka kembali ke masyarakat itu dipastikan bahwa prosedur (observasi) telah dilalui. Saya harapkan masyarakat bisa menerima apa adanya, karena mereka sudah melalui observasi selama 14 hari. Tidak perlu takut. Terima (mereka) apa adanya. Tidak ada masalah," tuturnya.
Apa yang disampaikan Presiden Jokowi juga dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sesaat sebelum berangkat mengawal kepulangan para WNI dari Natuna di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, bersama Menko PMK, Muhadjir Effendy, Kepala BNPB, Doni Monardo, dan tim pendukung lainnya.
"Sampai detik ini laporannya semuanya (WNI peserta observasi) sehat," ungkap Terawan.
Lebih lanjut, Terawan juga meminta doa restu dan dukungan kepada seluruh pihak semoga proses pemulangan dapat berjalan lancar sehingga mereka dapat kembali bertemu keluarga di kampung halamannya masing-masing.
"Saya mohon doa restu dan dukungannya semoga semuanya berjalan lancar sehingga mereka dapat kembali ke pelukan keluarganya dan lingkungannya dengan baik dalam suasana yang bahagia," pinta Terawan.
(RZD/EAL)