Pemulangan WNI Peserta Observasi dari Natuna Gunakan 3 Pesawat

Pemulangan WNI Peserta Observasi dari Natuna Gunakan 3 Pesawat
Proses pemulangan WNI dari Natuna (BNPB)

Analisadaily.com, Natuna - Proses pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) ke kampung halaman masing-masing menggunakan tiga pesawat milik TNI, masing-masing dua jenis Boeing dan satu Hercules.

Mereka diberangkatkan dari Lanud Raden Sadjad Ranai Natuna, Kepulauan Riau, menuju Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Ketiga pesawat tersebut bertolak dari Natuna hari Sabtu (15/2) mulai pukul 13.15 WIB. Sementara pesawat terakhir berangkat pada pukul 14.00 WIB dan mendarat di Jakarta sekitar pukul 15.46 WIB.

Setibanya di Lanud Halim, mereka akan dijemput perwakilan pemerintah provinsi masing-masing untuk kemudian didampingi sampai ke kampung halaman.

Selain diberikan bingkisan, uang saku dan biaya akomodasi serta transportasi, para peserta observasi juga diberikan surat keterangan kesehatan hasil observasi dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan sebagai bukti tertulis mengenai kondisi mereka dan selanjutnya dapat digunakan untuk hal-hal yang diperlukan.

"Mereka akan diberikan bingkisan beserta uang saku. Seluruh akomodasi juga sudah ditanggung sampai ke rumah," kata Kepala BNPB, Doni Monardo, dalam keterangan resmi diperoleh Analisadaily.com.

Menyinggung soal kelanjutan program pendidikan bagi WNI yang masih berstatus mahasiswa di China, Menko PMK, Muhadjir Effendy, akan membahasnya setelah observasi ini rampung.

"Kelanjutan pendidikan mereka pastinya akan kami perhatikan. Hal itu akan kami bahas setelah ini semua rampung. Prioritasnya adalah keseluruhan dari observasi ini rampung dengan baik dulu baru hal yang lain," jelas Muhadjir.

Menutup seluruh rangkaian pemulangan WNI, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, berharap semoga kelak mereka dapat menjadi agen-agen kesehatan di wilayahnya masing-masing.

"Saya berharap kalian dapat menjadi agen-agen kesehatan bagi masyarakat dan lingkungan kalian semua. Selamat jalan semoga selamat sampai tujuan," tukas Terawan.

Pemerintah Indonesia mengawal kepulangan 285 orang dari Natuna, Kepulauan Riau, setelah menjalani proses observasi.

Dari jumlah tersebut, WNI yang dievakuasi dari China 238 orang. Sementara Tim Aju dari KBRI Beijing 5 orang dan jumlah penjemput 42 orang.

Observasi kesehatan yang dijalani para WNI tersebut dipantau secara ketat 24 jam sesuai standar protokol Badan Kesehatan Dunia (WHO) selama 14 hari.

"Terhitung sejak mereka dijemput dari China terkait virus corona hari Sabtu, 1 Februari 2020 lalu," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo.

(RZD/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi