
Analisadaily.com, Medan - Sebanyak 95 Kadet Prala dan 50 orang Perwira Muda Pelayaran Besar jurusan Teknika dan Nautika Akademi Maritim Indonesia (AMI) Medan dikukuhkan dan dilantik, Sabtu (22/2), di Mahmuddin Balroom Kampus AMI Jalan Brigjend Bejo/Pertempuran Pulo Brayan, Medan.
Direktur AMI Medan, Capt. Dafid Ginting, usai menyerahkan surat praktik laut mengatakan, di era industri 4.0 saat ini ada empat hal yang harus dimiliki setiap orang dikenal dengan istilah ‘4 C’, yakni communication, colaboration, creativ, dan critical thinking.
Communication atau keahlian dalam berkomunikasi penting dikuasai. Komunikasi bisa menunjukkan kepribadian seseorang. Bagaimana berkomunikasi yang baik dengan orang-irang si sekelilingnya.
“Seorang anak buah kapal (ABK) berkebangsaan India akan menyapa atasannya dengan panggilan ‘sir’ atau bapak. Panggilan itu menunjukkan penghargaan dengan orang yang lebih senior. Artinya pandai-pandailah berkomunikasi dengan orang yang lebih senior,” katanya.
Keahlian yang harus dimiliki berikutnya adalah collaboration/berkolaborasi atau kerja sama. Kerja sama penting. Biasakan bentuk tim work dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
“Hilangkan ego dan anggap seluruh kru di kapal adalah saudara,” ujarnya, seraya mengingatkan agar bertindaklah sesuai tugas dan profesinya.
Selanjutnya adalah creative dan inovasi. Seorang taruna jangan bekerja biasa-biasa saja. Berbuatlah bagaimana menjadi yang terbaik dan selalu menciptakan kreasi yang baru.
“Berpikirlah bagaimana bisa berkreasi yang baru yang tidak dimiliki orang lain,” sebutnya.
Berikutnya critical thinking, (berpikir kritis). Selalu melakukan analisa jika menjalankan perintah. Berpikirlah secara kritis dengan tidak mengesampingkan budi pekerti dan sopan santun.
Memiliki karakter yamg mulia meliputi pengetahuan tentang kebaikan. Jangan memiliki pola pikir yang salah yakni susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah.
“Jadikanlah sahabatmu sebagai saudara,” pesannya.
Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Maritim Medan, Yuris Danilwan mengatakan, AMI Medan didirikan pada 24 Novemver 1960. Awalnya dikenal Taruna Akademi Pelayaran Perdagangan, dan dengan perkembangan dunia pendidikan atas masuka pemerintah pada 1985 menjadi AMI.
Yayasan selalu berkeinginan untuk menjadaikan AMI sebagai pendidikan vokasi yang profesional dan terbaik. Sehingga setiap lima tahun sekali menerima pengakuan International Maritime Organitation (IMO).
“Saat ini AMI sudah berstandar internasional yang menyesuaikan regulasi internasional. Sehingga kurikulum AMI Medan juga sama dengan akademi maritim lainnya secara intetnasional,” tandasnya.