Curah Hujan Tinggi Masih Terjadi Hingga Awal Maret 2020

Curah Hujan Tinggi Masih Terjadi Hingga Awal Maret 2020
Petugas memantau cuaca melalui layar CCTV di ruang Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD DIY, Yogyakarta, Jumat (3/1/2020) (ANTARA FOTO. Hendra Nurdiyansyah)

Analisadaily.com, Jakarta - Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin mengatakan, curah hujan tinggi masih terjadi hingga awal Maret 2020 di berbagai daerah di Indonesia. Masyarakat diharapkan waspada akan potensi kejadian banjir.

“Awal Maret diprediksi intensitas hujan ada di menengah hingga tinggi. Daerah yang terkena ialah Sumatera bagian selatan, sebagian besar wilayah Jawa, Sulawesi bagian tengah dan sebagian wilayah Papua cukup tinggi potensi hujannya. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai akan terjadinya banjir,” ucap Miming dalam konferensi pers bersama di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (28/2).

Pada kesempatan yang sama Deputi Sistem dan Strategi BNPB, Bernadus Wisnu Widjaja menyatakan, untuk mengantisipasi datangnya banjir perlu adanya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dengan merutinkan kembali kegiatan kerja bakti, khususnya membersihkan drainase.

Hal tersebut merujuk pada kajian lapangan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada kejadian banjir beberapa waktu lalu. Banjir pada 23 Februari 2020 lalu terjadi di 83 titik. Dari sejumlah titik tersebut, 85,54 persen atau 71 titik disebabkan karena drainase, sedangkan sisanya sistem sungai. Pada 24 Februari 2020 lalu, banjir terjadi di 76 titik, dengan rincian karena drainase 65 persen atau 30 titik, sisanya sistem sungai.

“Menggiatkan kembali program kerja bakti di lingkungan masing-masing dengan membersihkan drainase, selokan, saluran air dan sungai di sekitar kita, menghindari buang sampah ke sungai yang dapat menyumbat aliran air,” sebut Wisnu.

Sehubungan dengan wabah Corona yang terjadi di banyak negara, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan menghindari terinfeksi virus apa pun, seperti influenza. Upaya preventif sederhana dapat berupa mencuci tangan sesuai prosedur yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan, atau penggunaan masker bagi mereka yang sehat atau pun yang sakit.

Masyarakat, khususnya mereka yang sedang sakit, diimbau untuk menghargai orang lain sehingga tidak terpapar virus. Contohnya, apabila seseorang terpapar virus batuk atau bersin, dia harus menutup menutup mulut dengan tisu, sapu tangan atau pun dengan bahu sehingga orang di sekitar tidak terpapar virus yang terbang melalui medium udara atau pun cairan batuk atau droplets.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi