Danau Toba dan Pulau Samosir dilihat dari Gunung Pusuk Buhit, Samosir. (Analisadaily/Christison Sondang Pane)
Analisadaily.com, Medan - Danau Toba menjadi anggota UNESCO Global Geopark (UGG) yang akan diumumkan di sidang konferensi Internasional pada April di Paris, Peransi.
Direktur Utama Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba, Arie Prasetyo menyebut, status UGG akan memberi kemajuan pada industri pariwisata tanah air. Namun sejauh ini, masih tetap on track, tanggal pengumuman belum tahu pasti.
“Danau Toba menjadi member UGG merupakan kabar baik. Keunikan dari biodiversity, geodiversity dan culture di Danau Toba menjadi sesuatu sangat unik,” kata Arie, Sabtu (29/2).
Untuk menjadi member UGG, kata Arie, tidak mudah. Karena, lanjut Arie menceritakan, memerlukan waktu lama sejak diajukan pada 2011 ke UNESCO.
Tetapi, persetujuan baru diakui UGG pada acara The 6th Asia Pasicific Geoprak Network (APGN) Symposium yang digelar di Rinjani Lombok pada 1 September 2019 lalu.
Menurut Arie, berbekal member UGG, danau vulkanik itu, layak menyandang status warisan dunia dan tetap harus dilestarikan. Ada 16 geosite yang diusulkan waktu itu.
“Kami sudah koordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Sumut untuk fokus pengembangan 16 geosite itu. Sehingga setelah ditetapkan menjadi member UNESCO Global Geopark agar Danau Toba makin tumbuh," paparnya.
Adapun ke-16 Geosite di antaranya Tongging Sipisopiso, Silalahi Sabungan, Haranggaol, Sibaganding-Parapat, Taman Eden, Balige-Liang Sipege-Meat, Situmurun-Blok Uluan, Hutaginjang.
Kemudian, Muara-Sibandang, Sipinsur-Bakti Raja, Bakkara-Tipang, Tele-Pangururan, Pusuk Buhit, Hutatinggi-Sidihoni, Simanindo - Batu Hoda, dan Ambarita -Tuktuk-Tomok.
"Nah, ke-16 geosite ini kami anggap mewakili dari keanekaragaman yang ada di Danau Toba," pungkas Arie.
(JW/CSP)