Prudential Indonesia Luncurkan PRUCinta: Bentuk Cinta yang Tak Lekang Oleh Waktu

Prudential Indonesia Luncurkan PRUCinta: Bentuk Cinta yang Tak Lekang Oleh Waktu
Head of Product Development Prudential Indonesia, Himawan Purnama (kiri) bersama Regional Agency Development Director Prudential Indonesia, Shierly Kangdra (tengah) dan AVP Sharia Sales & Training Prudential Indonesia, Bondan Margono (kanan) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) hari ini meluncurkan asuransi jiwa syariah PRUCinta (PRUCinta) untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dalam mengelola kesejahteraan mereka.

Dengan sejumlah keunggulan seperti santunan meninggal yang lebih optimal, kehadiran PRUCinta menegaskan komitmen kuat Prudential Indonesia selama hampir 25 tahun dalam mendengarkan, memahami dan mewujudkan berbagai kebutuhan perlindungan nasabah dan masyarakat Indonesia, baik yang berbasis konvensional maupun syariah.

AVP Sharia Sales & Training Prudential Indonesia, Bondan Margono mengatakan, Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia telah mengembangkan berbagai macam solusi perlindungan dan terus menjadi pemimpin pasar asuransi jiwa syariah sejak diluncurkan pertama kali pada 2007. Seiring waktu, tren permintaan atas produk keuangan berbasis syariah terus meningkat, oleh karena itu Prudential Indonesia memperluas portofolio perlindungan berbasis syariah untuk semua (sharia for all) dengan menghadirkan PRUCinta.

"Solusi terbaru ini adalah bentuk warisan cinta nasabah terhadap orang-orang terkasih karena hanya cinta yang dapat hidup selamanya," kata Bondan di Medan, Senin (9/3).

Saat ini, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan jiwa masih rendah. Data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan bahwa pada 2019, tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 1,2 persen dibandingkan total Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini masih tertinggal dari negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan (8,4 persen), Jepang (6,2 persen), dan Tiongkok (2,8 persen).

PRUCinta lahir di tengah masih minimnya pemahaman pengelolaan keuangan masyarakat Indonesia, khususnya pada produk-produk asuransi syariah. Faktanya, indeks literasi asuransi syariah hanya 2,51persen dan inklusi asuransi syariah hanya 1,92 persen. Selain itu, berdasarkan data AAJI kuartal tiga, tercatat ada 17,8 juta peserta asuransi jiwa individu, namun hanya 1,3 juta orang yang memiliki polis syariah.

Padahal asuransi jiwa merupakan instrumen investasi penting untuk mengantisipasi risiko meninggalnya sumber pendapatan utama keluarga yang dapat terjadi kapan saja serta dapat memengaruhi kesejahteraan keluarga.

"Di tengah berbagai ketidakpastian dan masih rendahnya indeks literasi dan inklusi asuransi syariah, Prudential Indonesia mengembangkan PRUCinta sebagai solusi yang simpel, mudah dipahami, terjangkau, dan sangat relevan untuk melengkapi kebutuhan keluarga akan asuransi tradisional berbasis syariah dengan berbagai manfaat yang menarik," ujar Bondan.

Menurut Bondan, bahwa data dari OJK, mayoritas masyarakat Indonesia yang memiliki tujuan keuangan fokus semata-mata untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, hanya 1,5 persen yang mempersiapkan dana darurat. Tentunya hal ini sangat berisiko untuk keberlangsungan keluarga karena jika terjadi sesuatu yang mendesak, seperti musibah kehilangan sumber pendapatan utama, maka jangka waktu ketahanan keuangan mereka relatif lemah.

"Hampir tiga dari empat orang (72,1 persen) mengakui hanya mampu bertahan kurang dari tiga bulan, bahkan sebagian di antaranya tidak lebih dari satu bulan," ucapnya.

Di berbagai belahan dunia, penyebab utama kematian masih didominasi oleh Penyakit Tidak Menular (PTM), yaitu sebesar 60,26 persen, disusul oleh Penyakit Menular sebesar 29,02 persen. Namun di balik itu, risiko kematian akibat kecelakaan, baik itu kecelakaan lalu lintas, bencana alam, kebakaran dan lainnya juga masih mengintai, yaitu sebesar 10,19 persen.

"Artinya, risiko kematian dapat terjadi pada siapa pun, dan kapan pun. Oleh karena itu, asuransi diperlukan untuk melindungi ketahanan keuangan keluarga," terangnya.

Sementara Head of Product Development Prudential Indonesia, Himawan Purnama menjelaskan, berbagai pakar finansial menyarankan bahwa tiap keluarga perlu menyiapkan dana darurat untuk kondisi mendesak dan tak terduga, seperti meninggalnya sumber penghasilan utama. Dana ini harus dengan mudah dicairkan dan mencakup minimal total pendapatan rumah tangga selama satu tahun.

"Demi melindungi ketahanan keuangan keluarga yang ditinggalkan, PRUCinta memberikan manfaat santunan meninggal dunia dari Dana Tabarru yang lebih optimal selama 20 tahun dengan pembayaran kontribusi selama 10 tahun. PRUCinta juga menawarkan manfaat jatuh tempo berupa nilai tunai dari Dana Nilai Tunai yang dimaksimalkan setara 100 persen kontribusi yang telah dibayarkan jika tidak ada klaim selama masa kepesertaan," jelasnya.

"Selain itu, untuk memberikan ketenangan pikiran, PRUCinta juga memberikan manfaat 3 kali santunan asuransi meninggal akibat kecelakaan serta 4 kali santunan asuransi meninggal, dari Dana Tabarru dan sesuai ketentuan Polis, jika insiden tersebut terjadi dalam periode enam minggu sejak tanggal 1 Ramadan yang ditetapkan oleh pemerintah," sambung Himawan.

Ibrahim Imran yang akrab dipanggil Baim, musisi dan ayah dari dua orang putri yang juga merupakan nasabah Prudential Indonesia menyambut baik peluncuran PRUCinta karena sejalan dengan bentuk perlindungan yang ingin dia berikan untuk keluarganya. Baim percaya bahwa mencintai adalah melindungi. Baginya Artika, Abbey dan Zoe adalah harta terpenting.

Menurutnya, karena sewaktu-waktu bisa saja dia harus mendahului mereka, maka perlu persiapan yang maksimal untuk memastikan kesejahteraan hidup mereka. Terlebih lagi, pekerjaannya yang sangat mobile dan sering travelling sehingga banyak sekali risiko yang mungkin dihadapi. Memiliki PRUCinta jadi langkah kecil Baim dalam memberikan solusi perlindungan yang besar untuk orang-orang yang dia cintai.

"Sebagai produk asuransi jiwa dwiguna berbasis syariah pertama di industri, PRUCinta merupakan perwujudan aspirasi kami untuk menjadi kontributor terkemuka di industri ekonomi syariah Indonesia, dan yang tidak kalah penting, menjadikan Indonesia lebih sehat serta menyediakan asuransi jiwa untuk seluruh," tutup Bondan.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi