Eskalasi wabah COVID-19 secara global telah memimpin BWF, dalam konsultasi dan konsensus yang erat dengan Asosiasi Anggota Host dan Konfederasi Kontinental, untuk membatalkan atau menunda semua turnamen dalam periode ini karena perjalanan yang semakin tinggi dan pembatasan karantina yang berlaku dan ekstrem berikutnya.

Dilansir dari Bwfbadminton, Sabtu (14/3), BWF juga memiliki pertimbangan kuat untuk kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan semua atlet, rombongan mereka, ofisial, dan komunitas bulutangkis yang lebih besar secara umum.

Turnamen yang ditangguhkan, di antaranya YONEX Swiss Open 2020, YONEX-SUNRISE India Open 2020, Orléans Masters 2020, CELCOM Axiata Malaysia Open 2020, dan Singapore Open 2020, serta sejumlah turnamen kelas 3 internasional (lihat daftar lengkap di bawah).

Penangguhan sirkuit akan mulai berlaku setelah selesainya YONEX All England Open 2020 di Birmingham, Inggris, pada hari Minggu 15 Maret.

BWF dan Badminton Inggris telah berkomunikasi secara konstan dengan pejabat pemerintah dan otoritas terkait di Inggris sehubungan dengan kemungkinan gangguan pada YONEX All England Open dan kedua belah pihak puas dengan penasehat terbaru pemerintah Inggris yang dikeluarkan Jumat pagi waktu Inggris untuk Lanjutkan dengan pementasan turnamen.

Kecuali saran pemerintah berubah, Badminton Inggris tetap yakin, bahwa langkah-langkah yang kuat dan komprehensif dilakukan sebelum dan selama acara akan meminimalkan potensi risiko virus.

BWF sepatutnya menerima posisi ini dan semua risiko kesehatan, keselamatan, dan logistik yang relevan telah dipertimbangkan oleh BWF, Badminton Inggris, penyelenggara turnamen, dan pemerintah daerah dalam mencapai keputusan ini.

Sejumlah turnamen berdampak sebagai akibat dari jatuhnya suspensi dalam periode kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo. BWF akan membuat pengumuman lebih lanjut tentang peraturan yang terkait dengan poin kualifikasi Olimpiade di kemudian hari.

(CSP)