Program hidup bersama dengan masyarakat ini diinisiasi Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) pertama kali dilakukan di Kota Medan.

"Ini pertama kali di gelar di Medan, bahkan di Sumatera. Kami namakan KERLIP atau Kemah Remaja Literasi dan Pariwisata dimana anak-anak akan hidup bersama masyarakat Belawan ini selama 3 hari 2 malam." Kata Ketua YAFSI, Badriyah.

Badriyah menjelaskan, tujuan yang ingin dicapai dalam program ini para siswa dapat hidup bersama dengan keluarga di Kelurahan Belawan dengan apa adanya dan keluar dari zona nyaman mereka saat di rumah.

"Apa yang dilakukan orang tua asuh mereka, itu juga yang akan dilakukan para anak-anak. Ini menjadi bagian dari pembentukan karakter mereka, dari yang tidak pernah menyapu di rumah di sini mereka akan ikut menyapu. Kami berharap ada perubahan karakter anak-anak setelah mengikuti kegiatan ini." ujarnya.

Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Medan, Irnawati menuturkan bahwa kegiatan live in di masyarakat ini baru pertama sekali mungkin di tingkat SMP di Sumatera Utara khususnya Kota Medan.

"Saya sangat bahagia mengawali atau merintis kegiatan ini di sekolah kami ini mudah-mudahan sekolah kami ini menjadi sekolah model bagi Live In yang akan kita lakukan selanjutnya baik bagi sekolah kami maupun sekolah lainnya," tuturnya.

Dengan kegiatan live in biar anak-anak juga melihat situasi dan keberadaan antara kehidupan dan kehidupan di luar dari mereka sehingga terbentuklah karakter Indonesia yang utuh.

"Harapan kami kepada masyarakat Kelurahan Belawan Bahari dapat menerima anak-anak kami ini dengan senang hati dan saling sharing tentang kebiasaan-kebiasaan baik kepada anak-anak kami," ucap Irnawati.

Sementara itu, salah seorang peserta Agung merasa sangat senang karena baru pertama kali mengikuti live in ini.

"Saya sangat senang, semoga usai acara ini saya bisa lebih mandiri dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari," ucapnya.

(JW/CSP)