Ketipak Ketipung Melalak Beraksi di Rumah Legenda Melayu

Ketipak Ketipung Melalak Beraksi di Rumah Legenda Melayu
Ketipak Ketipung Melalak beraksi di rumah legenda Melayu (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Gerakan Medan Berkah bersama Sanggar Ketipak Ketipung Melalak (KKM) kembali hadir. Kali ini mendendangkan lagu-lagu dan ronggeng Melayu di kediaman sang musisi legenda hidup, Hj Nurainun.

Mereka beraksi pada Rabu (18/3) di Jalan Datuk Kabu Gang Rezeki Medan Denai.

Manajer Komunikasi Gerakan Medan Berkah, Muhammad Asril mengatakan, program Ketipak Ketipung Melalak merupakan gagasan Bakal Calon Wali Kota Medan Bobby Nasution.

"Tujuannya menggaungkan kembali seni musik dan budaya melayu ke tengah masyarakat Medan. Sebab beberapa tahun belakangan ini seperti mati suri," kata Asril, Jumat (20/3).

Asril nenambahkan, pada acara itu akan menampilkan grup Ronggeng Melayu, Lebah Begantong.

"Di kediaman Hj Nurainun adalah edisi kedua kita Ketipak Ketipung Melalak setelah sebelumnya digelar di Medan Maimun. Beberapa tokoh Melayu hadir," kata Asril.

Seorang pentolan Sanggar KKM, Najibullah Almaidani Loebis menegaskan kegiatan itu merupakan langkah awal menghidupkan lagi seni budaya dan kearifan lokal Kota Medan.

Sosok Hj Nurainun dinilainya sebagai ikon hidup Melayu yang mulai banyak dilupakan warga Medan.

"Medan ini banyak legenda musisi Melayu. Hj Nurainun adalah idola kami dan kami banyak membawakan lagu-lagu karyanya seperti Keluhan Jiwa dan Sri Deli saat tampil," kata Najibullah.

Hj Nurainun merupakan perempuan yang lahir di Stabat, Langkat, Sumatera Utara, 7 November 1935.

Bakat bermusik mengalir dari ayahnya, OK Mohammad Sidik, pemusik Langkat Band, yang biasa mengiringi pentas opera bangsawan di Kesultanan Langkat.

Di grup musik pimpinan Muhammad Darus --ayah Prof Mariam Darus-- itu, ayahnya memainkan terompet, biola, dan harmonium. Alat-alat musik itu disimpan di rumah ayahnya. Nurainun kecil suka memainkan alat-alat tersebut.

Ketika berusia 8 tahun, Nurainun tinggal di Kompleks Istana Maimun, bersama keluarga uwaknya. Nurainun menikmati sekali pertunjukkan Orkes Melayu Sukma Murni, saat pernikahan anak Sultan Deli. Sekitar dua pekan, ia tak pernah absen menonton.

Pada masa remaja, Nurainun bergabung dengan OM Sukma Murni, salah satu kumpulan terkemuka saat itu. Pada 1951, Nurainun ikut lomba bintang radio RRI Medan. Lagu yang dinyanyikannya, ‘Sri Mersing’ lagu klasik Melayu. Nurainun juara pertama. Gelar juara tersebut dipertahankannya selama tujuh kali perlombaan.

Ketika tampil di hadapan publik, suara merdu Nurainun dan pengkhayatan yang bagus, membawa penonton terbuai, bahagia dan bahkan menangis mengikuti lirik dan alunan lagunya.

Selain menyanyi, Nurainun juga menciptakan belasan lagu Melayu. Lagu-lagunya direkam di kaset dan piringan hitam. Ibu enam anak ini juga merekamkan suaranya untuk lagu-lagu Melayu populer dan berduet, antara lain dengan Tiar Ramon dan Yan Juned.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi