Alasan Presiden Jokowi Tidak Pilih Lockdown

Alasan Presiden Jokowi Tidak Pilih Lockdown
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)

Analisadaily.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan alasan mengapa tidak memilih lockdown atau karantina wilayah untuk mengatasi penyebaran virus corona COVID-19, seperti yang dilakukan oleh negara-negara lainnya.

“Ada yang bertanya, kenapa kebijakam lockdown tidak dilakukan? Perlu saya sampaikan, setiap negara memiliki karakter, budaya, kedisiplinan berbeda-beda. Oleh itu, kita tidak memilih jalan itu,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Selasa (24/3).

Alasan itu diungkapkan Jokowi dalam rapat terbatas (ratas) bertema ‘Pengarahan Presiden kepada Para Gubernur Menghadapi Pandemik COVI-19’ melalui konferensi video bersama Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Selain itu, juga bersama 34 gubernur se-Indonesia. Ini merupakan rapat konferensi video Pemerintah Pusat dengan semua kepala daerah se-Indonesia secara lengkap untuk mengentaskan virus corona COVID-19.

“Saya sudah pelajari, saya memiliki analisis-analisis seperti itu dari semua negara, saya memiliki semuanya, kebijakannya seperti apa semua dari Kementerian Luar Negeri, dari duta besar-duta besar yang ada, terus kita pantau setiap hari,” ucapnya.

Menurut Jokowi, yang cocok diterapkan di Indonesia adalah menjaga jarak fisik antar individu masyarakat alias physical distancing. Jika hal itu bisa dilakukan, Jokowi yakin Indonesia bisa mencegah penyebaran virus corona COVID-19.

“Membutuhkan kedisiplinan kuat, ketegasan kuat, jangan sampai yang sudah diisolasi, saya baca sebuah berita, sudah diisolasi masih membantu tetangganya yang mau hajatan,” sebutnya.

Hingga Senin (23/3) terdapat 579 kasus positif corona COVID-19 di Indonesia dengan 500 orang dalam perawatan, 30 orang sembuh dan 49 meninggal dunia.

Hingga Selasa pagi, warga yang terkonfirmasi terinfeksi corona COVID-19 di dunia ada 381.462 orang dengan 16.550 kematin, sedangkan sudah ada 102.423 orang yang dinyatakan sembuh.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi