Virus Corona di AS Capai 100.000 Kasus

Virus Corona di AS Capai 100.000 Kasus
Seorang petugas tampak sedang mengeluarkan seorang pasien dari dalam ambulans (AFP/Channel News Asia/Angela Weiss)

Analisadaily.com, Amerika Serikat – Saat ini, Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak terinfeksi virus corona baru setelah Italia dan China.

Sekarang, Universitas Johns Hopkins menunjukkan data pada Sabtu, 28 Maret 2020, Negeri Paman Sama memiliki lebih dari 10.000 kasus dikonfirmasi virus corona baru. Ada 103.942 kasus termasuk 1.544 kematian pada pukul 6 sore waktu Timur.

Dilansir dari Channel News Asia, wailayah terbesar sejauh ini adalah di New York, para pasien membanjiri rumah sakit. Dari data itu, Italia memiliki kasus sebanyak 86.489 kasus dan China 81.897 kasus.

Tingkat kematian AS berdasarkan kasus yang dikonfirmasi adalah sekitar 1.5 persen, berbeda dengan Italia sekitar 10.5 persen.

Angka kematian ini bisa turun, karena pengujian yang lebih besar mengungkapkan lebih banyak orang yang positif tetapi tidak menunjukkan gejala.

Ini juga dapat meningkat jika lebih banyak kota dan negara bagian menemukan diri mereka dalam posisi yang mirip dengan New York, yang telah menyaksikan lebih dari 500 kematian.

Tidak itu saja, di New York juga mengalami kekurangan drastis tempat tidur rumah sakit, peralatan pelindung pribadi, dan ventilator.

"Kami masih melihat peningkatan jumlah kasus, meningkatnya jumlah rawat inap, meningkatnya jumlah unit perawatan intensif, peningkatan jumlah pasien dengan ventilator mekanik. Dan sayangnya, tingkat kematian kemungkinan akan mengikuti pola itu," Thomas Tsai, seorang profesor kebijakan kesehatan di Harvard mengatakan kepada AFP.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi