Penumpang kkereta api (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Sejak kemunculan virus corona COVID-19 di tanah air, banyak sektor industri yang mengalami penurunan produksi. Termasuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumatera Utara sebagai penyedia jasa transportasi kepada masyarakat.
Vice Presiden PT KAI Divre I Sumut, Daniel Johannes Hutabarat menyampaikan, pihaknya mengalami penurunan jumlah penumpang. Hal itu imbas dari virus corona di Indonesia.
"Dampak yang kita alami akibat virus Corona ini adalah menurunnya jumlah penumpang kereta api yang sangat siginifikan. Volume kapasitas KA hanya sekitar 40% saja. Akibat penurunan ini, beberapa perjalanan kereta api terpaksa kita batalkan," kata Daniel, Rabu (1/4).
Untuk itu, guna mengantisipasi efek pembatalan perjalanan KA, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan kebijakan memindahkan penumpang ke KA berikutnya atau pengembalian penuh pembatalan tiket penumpang.
"Penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket akan kita alihkan ke KA lain, atau akan dilakukan pengembalian tiket secara penuh. Kita berharap, penumpang memahami kondisi saat ini. Tindakan ini sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran corona," katanya.
Daniel mengatakan, di wilayah Divre I Sumatera Utara, penurunan jumlah penumpang sudah mulai terlihat di minggu kedua Maret. Bahkan, untuk KRD Medan Binjai, penurunan jumlah penumpang sangat besar. Biasanya di hari normal tingkat keterisian mencapai 150% saat ini hanya 20-30%.
Adanya penerapan social distancing dan imbauan stay di rumah berpengaruh langsung kepada penumpang.
Untuk social distancing, juga ditindaklanjuti dengan melakukan pembatasan-pembatasan di stasiun utama (Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Kisaran, Tanjung Balai, Rantauparapat dan Siantar), bahkan khusus untuk KRD lokal Medan-Binjai.
"Untuk KA Lokal yang biasanya berdaya kapasitas 150%, okupansi kami batasi hanya 75% dari kapasitas yang ada," terangnya.
(RZD)