Menurut Nanang, dalam keterangan pers di Posko COVID-19 Sekretariat Pemko Tebingtinggi, Jalan Sutomo, pasien tersebut dirawat sejak Jumat (10/4) malam dan meninggal dunia Sabtu (11/4) pagi sekitar pukul 04.00 WIB.

“Tadi pagi pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia, dan protapnya sudah kita laksanakan sesuai dengan SOP dari kementerian kesehatan,” katanya.

Diungkapkan, hasil pemeriksaan sementara terhadap yang bersangkutan masih ditetapkan sebagai PDP karena ada keluhan yang mendukung untuk penetapan tersebut, dan itu ditetapkan oleh dokter penanggung jawab.

Terhadap pasien PDP yang meninggal tersebut belum sempat dilakukan pemeriksaan rapid test. Pasien yang meninggal berasal dari Kabupaten Batubara, dan seminggu lalu melakukan perjalanan dari wilayah Pematangsiantar.

“Sekembalinya, mulai mengalami demam, batuk, dan sesak nafas dengan riwayat gangguan penyakit fungsi ginjal,” terangnya.

Hingga saat ini jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Tebingtinggi 554 orang dan PDP berjumlah 5 orang.

(FEL/RZD)