Ilustrasi (Arab News)
Analisadaily.com, Kuala Lumpur - Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan 153 kasus baru yang dikonfirmasi terkit virus corona COVID-19, Minggu (12/4).
Dilansir dari
Channel News Asia, total kasus COVID-19 di Malaysia secara kumulatif menjadi 4.683, tertinggi di Asia Tenggara. Data mencakup 3 kematian baru, meningkatkan jumlah kematian menjadi 76.
"Sebanyak 66 kasus positif masih dirawat di unit perawatan intensif, dengan 37 di antaranya memerlukan ventilator," kata direktur jenderal kesehatan negara itu, Dr Noor Hisham Abdullah, pada jumpa pers.
Dia menambahkan bahwa 113 kasus dipulangkan, sehingga jumlah kasus yang dipulihkan menjadi 2.108 atau 45 persen dari penghitungan kumulatif.
"Setelah dikurangi kasus yang dikeluarkan dan kematian dari total kumulatif, jumlah COVID-19 kasus aktif dengan infektivitas adalah 2.499. Mereka telah diisolasi dan diberi perawatan," katanya.
Tiga kematian yang dilaporkan melibatkan kasus-kasus dengan kondisi yang mendasarinya.
Kematian ke-74 (Kasus 4.531) adalah seorang pria Malaysia berusia 54 tahun dengan riwayat diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal.
“Dia dirawat di Rumah Sakit Tuanku Ja'afar Seremban, Negeri Sembilan pada 11 April dan dipastikan meninggal pada jam 1.50 pagi pada hari Minggu,” kata Dr. Noor Hisham.
Kematian ke-75 (Kasus 3.469) adalah seorang pria Malaysia berusia 90 tahun yang memiliki riwayat diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Dia dirawat di Rumah Sakit Taiping, Perak pada 1 April dan meninggal pada jam 5.23 pagi pada hari yang sama.
Dr Noor Hisham mengatakan orang ke-76 yang meninggal (Kasus 4.314) adalah seorang wanita Malaysia berusia 47 tahun dengan riwayat tekanan darah tinggi.
"Dia dirawat di Rumah Sakit Umum Sarawak pada 8 April dan dipastikan meninggal pada jam 7.36 pagi hari ini," katanya.
Malaysia pada hari Jumat mengumumkan perpanjangan lebih lanjut dari perintah kontrol gerakannya (MCO) 14 hari lagi hingga 28 April.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan dalam pidato langsung bahwa MCO telah membantu mengurangi penyebaran COVID-19, dan pertumbuhan kasus-kasus positif telah dikendalikan hingga tingkat 7 persen, di bawah patokan 10 persen yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
(RZD)