Ia menyampaikan ini karena delapan anak didikanya diterima di salah satu kampus favorit di Indonesia, yakni Universitas Indonesia (UI). Delapan siswa itu diterima melalui Program Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB).

Masih kata Anna, prestasi itu bisa tercapai karena dukungan dari berbagai pihak, termasuk guru, orang tua dan siswa. Keberadaan bimbingan belajar juga turut punya andil.

“Terkadang kasihan juga menengok pelajar seakan tak kenal lelah. Habis studi pagi hingga sore, malam masuk lagi ke bimbel. Waktunya terkuras fokus untuk menimba ilmu,” tutur Anna.

“Seleksi masuk ke Perguruan Tinggi Negeri idola memang sangat ketat. Hasilnya sudah dipetik. Lewat nilai yang akuntabel, mereka tampil sebagai pemenang di antara pelajar terbaik se-Indonesia,” sambung Anna.

Adapun delapan siswa itu, di antaranya, Luhut A Pandiangan menang S1 paralel di ilmu hokum, sedangkan tujuh siswa lainnya lulus di bidang vokasi.

Filantro Indoaputra Sitopu (akuntansi), Grace Meliani Manik (manajamen rekod dan arsip), Ruth Michell Stephani (administrasi perpajakan), dan Silvya Larosa Sihombing (hubungan masyarakat).

Selanjutnya, Benaya Adista Angelina Aritonang (hubungan masyarakat), Agnes Junita Silaban (administrasi perkantoran) serta Brian Yeremia L Tobing (administrasi asuransi dan akuntansi).

(SSR/CSP)