Para Medis di Uni Emirat Arab Dibolehkan Tidak Puasa

Para Medis di Uni Emirat Arab Dibolehkan Tidak Puasa
Wisatawan memakai masker saat tiba di Bandara Internasional Dubai, setelah Kementerian Kesehatan dan Pencegahan Masyarakat UEA mengkonfirmasi kasus pertama virus coronavirus di Dubai, Uni Emirat Arab 29 Januari 2020. (REUTERS/Christopher Pike/Files)

Analisadaily.com, Dubai - Otoritas agama di Uni Emirat Arab mengatakan, pekerja medis yang merawat pasien COVID-19 dibebaskan dari puasa selama bulan suci Ramadan, dan mendesak umat Islam untuk tidak berkumpul selama bulan suci yang diperkirakan akan dimulai pekan ni.

Dewan Fatwa Emirates menyatakan itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan media pemerintah Minggu (19/4) malam.

Semua orang sehat wajib berpuasa, tetapi para pekerja medis di garis depan menghadapi pandemi Coronavirus Novel tidak perlu melakukannya, jika mereka khawatir puasa dapat menyebabkan untuk melemahkan kekebalan mereka atau kehilangan pasien mereka.

Dalam pernyataan itu disebutkan umat Islam harus mematuhi jarak fisik saat berdoa selama Ramadan dan Idul Fitri. UEA telah menunda salat di semua rumah ibadah termasuk masjid sebagai bagian dari tindakan penahanan.

"Berkumpul untuk melakukan salat bisa membahayakan jiwa," kata pernyataan itu dilansir dari Channel News Asia, Senin (20/4).

UEA, pusat bisnis kawasan itu, telah mencatat 6.781 infeksi dengan 41 kematian, jumlah tertinggi kedua setelah Arab Saudi dalam Dewan Kerjasama Teluk yang beranggotakan enam negara di mana jumlah kasus terus meningkat hingga melampaui 26.600 dengan lebih dari 160 kematian saat negara-negara berkembang.

Beberapa negara Teluk Arab telah menangguhkan penerbangan penumpang, memberlakukan jam malam dan menutup sebagian besar tempat-tempat umum, tetapi telah melihat peningkatan dalam transmisi di antara pekerja migran berpenghasilan rendah, banyak dari mereka tinggal di tempat-tempat yang sempit.

Beberapa pemerintah Teluk berusaha mengatur penerbangan repatriasi untuk ekspatriat yang kehilangan pekerjaan atau diberhentikan.

Wakil Presiden UEA, Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, yang juga penguasa emirat Dubai, mengumumkan peluncuran kampanye kemanusiaan pada hari Minggu untuk menyediakan 10 juta makanan atau paket makanan untuk masyarakat yang terkena dampak wabah di negara itu.

"Menyediakan makanan untuk semua orang, dengan pendekatan Bulan Suci Ramadan, adalah prioritas sosial dalam pertempuran kami melawan pandemi," tulis Rashid al-Maktoum dalam posting-an Twitter-nya.

Jutaan pekerja asing, banyak dari Asia, membentuk tulang punggung ekonomi Teluk dan bekerja di sektor-sektor yang terkena dampak wabah coronavirus.

Pandemi ini juga kemungkinan akan mengganggu pengiriman uang yang signifikan yang dikirim oleh pekerja ke negara asal mereka.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi