Pemerintah Disarankan Membentuk Crisis Center Tangani Corona

Pemerintah Disarankan Membentuk Crisis Center Tangani Corona
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat bertemu akademisi membahas penanganan COVID-19 di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman 41 Medan, Senin (20/4). (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Penanganan Coronavirus memerlukan kontribusi dari banyak orang, termasuk para akademisi. Ide-ide konkret sangat dibutuhkan agar penyebaran virus mematikan ini dapat dihentikan dan dampaknya dipulihkan.

"Saya butuh pakar intelektual dalam menangani pandemi ini. Banyak hal yang harus kita ambil langkah mencari solusi apa yang harus kita lakukan," kata Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat bertemu dengan para akademisi di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman 41 Medan, Senin (20/4).

Saat ini, kata Edy, ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian dan dicari solusinya. Di antaranya masalah kesehatan, ekonomi dan jaring pengaman sosial. Oleh sebab itu, ia memerlukan pakar kesehatan, sosial dan ekonomi.

Edy mencontohkan, untuk menghitung dana jaring pengaman sosial yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah perlu pendapat akademisi sehingga dana yang digunakan benar dan tepat.

"Kita butuh pemikiran yang kongkret. Ada pakar yang berurusan dengan kesehatan, sosial dan ekonomi. Dengan kondisi seperti ini apa yang harus kita lakukan. Kalau teori saja, saya bisa buka buku, tapi kita perlu implementasi," papar Edy.

Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sumatera Utara (USU), Panusunan Pasaribu, memberi usul soal membentuk crisis centre yang berisikan para akademisi. Tim ini, kata dia, bisa memberikan saran untuk mengambil keputusan yang sudah dikaji matang.

"Mungkin tim ini memberikan pandangan praktis, konkret dan cepat," ucapnya.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi