Penarik Becak Susah Dapat Penumpang di Tengah Pandemi COVID-19

Penarik Becak Susah Dapat Penumpang di Tengah Pandemi COVID-19
Operasi makan gratis untuk para penarik becak di Meulaboh, Aceh Barat (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Meulaboh - Para penarik becak di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, mengaku susah dapat sewa di tengah pandemi virus corona COVID-19 seperti saat ini.

"Susah dapat sewa sekarang, nak," ungkap seorang tukang becak sambil tersenyum saat menerima sebungkus nasi dari anggota Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aceh Barat-Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh di Warkop Bay Kuphi, Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu (25/4).

Ia pun langsung berlalu dengan sebungkus nasi untuk disantap siang itu. Satu per satu bungkusan nasi dalam plastik dibagikan kepada pekerja harian di kawasan Kota Meulaboh. Kebanyakan mereka penarik becak. Ada juga tukang parkir dan pedagang keliling.

Bendahara MRI Aceh Barat, Maulidar menuturkan, tidak ingat persis nama tukang becak yang mengaku kesulitan mendapatkan pelanggan itu.

Namun seingatnya, seluruh penerima manfaat berucap syukur usai menerima paket makanan gratis. Katanya, ucapan tukang becak itu merupakan gambaran sebagian kehidupan tukang becak kini.

Tidak adanya pelanggan membuat otomatis berdampak pada pendapatan mereka. Sementara itu mereka harus menafkahi keluarganya. Kondisi tersebut pasti akan menyulitkan kehidupan mereka.

"Bukan lagi waktunya kita mencaci maki, sekarang mari kita saling membantu saudara-saudara kita. Jangan sampai mereka kelaparan tidak ada yang tahu," lanjutnya.

Ia menambahkan, kondisi tersebut juga dialami oleh pekerja harian lainnya di Aceh. Hanya saja mungkin mereka segan mengungkapkannya.

Karenanya, semua elemen masyarakat perlu meningkatkan perhatiannya terhadap kondisi sekitarnya.

"Insya Allah hari ini kita juga menyalurkan paket pangan berupa minyak goreng telur dan beras kepada warga kurang mampu hasil dari donasi para dermawan di Aceh Barat," jelasnya.

Head of Program ACT Aceh, Laila Khalidah mengungkapkan, selama masa tanggap darurat penanggulangan COVID-19, ACT sudah melaksanakan beragam program kemanusiaan guna mengurangi dampak pandemi COVID-19 mulai dari Aceh Tamiang hingga ke Aceh Singkil.

Program tersebut seperti operasi makan gratis, operasi pangan gratis, pembagian Alat Pelindung Diri (APD), suplemen dan multivitamin, dan makanan bergizi kepada tim medis, dan menyantuni guru-guru.

"Target penerima manfaat kita seluruhnya berasal dari kalangan kurang mampu, dan pekerja medis yang berjuang mengobati pasien dan mencegah COVID-19," paparnya.

Ia mengharapkan dukungan para dermawan agar aksi-aksi ACT bersama MRI bisa membantu saudara-saudara yang membutuhkan lebih banyak lagi.

(MHD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi