Dilansir dari Channel News Asia, sebagian besar kasus baru adalah pemegang izin kerja yang tinggal di asrama pekerja asing, Kementerian Kesehatan (Depkes) mengatakan terkait laporan baru kasus COVID-19.

Tujuh dari kasus tersebut adalah warga Singapura atau penduduk tetap. Sementara sebanyak 25 asrama telah ditetapkan sebagai daerah isolasi.

Pada Jumat (24/4) Kementerian Tenaga Kerja mengeluarkan peringatan keras kepada operator asrama pekerja Joylicious karena mengunci 20 pekerja migran di kamar mereka setelah kontak dekat dengan mereka terkait COVID-19.

Singapura sedang melalui periode lockdown untuk membendung penyebaran COVID-19. Periode awalnya dijadwalkan berakhir pada 4 Mei 2020, tetapi sekarang akan berlangsung sampai 1 Juni 2020.

Semua tempat kerja yang tidak penting telah dipesan tertutup dan penghuninya dilarang meninggalkan rumah, kecuali membeli makanan dan bahan makanan atau berolahraga sendirian di lingkungan tersebut.

Sebanyak 12 orang di Singapura telah meninggal dunia karena COVID-19. Kematian terakhir diumumkan pada Rabu (22/4) seorang wanita Singapura berusia 84 tahun diidentifikasi sebagai kasus 1.071.

(RZD)