Warga dan pihak kelurahan yang melihat pembangunan di atas fasilitas umum (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily.com, Medan - Warga Villa Setia Budi Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan, Medan Tuntungan mendatangi kantor lurahnya di Jalan Bunga Raya Medan. Warga protes karena adanya bangunan yang berdiri di atas fasilitas umum.
"Kami warga yang mayoritas penghuni tetap perumahan protes keras dengan berdirinya bangunan di atas fasilitas umum, seperti saluran drainase air, dan bangunan parkir mobil pribadi di atas badan jalan," kata seorang warga, Sudarta Sitepu, Selasa (28/4).
Sudarta menuturkan, awalnya mereka datang menemui pemilik bangunan yang mandirikan bangunan parkir di atas fasilitas umum, namun tidak ada respon. Sehingga warga datang ke Kantor Lurah Tanjung Selamat.
"Kami protes, karena bangunan berdiri di atas drainase air dan badan jalan itu dipergunakan untuk pribadi, dan akan menjadi contoh tidak baik bagi warga yang lain selaku penghuni tetap," tuturnya.
"Selain itu, warga khawatir keberadaan bangunan tersebut akan menyebabkan banjir dan terhalangnya akses kendaraan bermotor yang melewati jalan tersebut," sambung Sudarta.
Oleh karena itu, warga meminta agar pihak kelurahan dan kecamatan menghentikan atau membongkar bangunan itu. Warga meminta pemerintah harus tegas. Jika tidak ada izin, bangunan harus dibongkar.
"Apalagi bangunan memakai badan jalan dan berdiri di atas saluran drainase air," tegas Sudarta.
Lurah Tanjung Selamat, Ubudiah menuturkan, pihaknya langsung datang ke lokasi pembangunan untuk melakukan proses mediasi terkait keberatan warga dengan pemilik bangunan di atas saluran drainase air dan penutup parkir mobil pribadi di Perumahan Setia Budi Flamboyan Medan.
"Namun setelah ditelusuri, bangunan itu ternyata ada pemiliknya dan berdiri di depan rumah serta menempel di dinding rumah warga," tuturnya.
"Jadi, ini hanya tinggal persoalan pemilik bangunan apakah meneruskan atau membongkar bangunan, sehingga tidak menjadi penyebab banjir dan akses masuk kendaraan bermotor," tambah Ubudiah.
Jika tidak dibongkar, warga juga akan melanjutkan protesnya dengan menyurati ke Wali Kota Medan, Kapolda Sumut, Kajati Sumut, Kapolrestabes Medan tentang hal tersebut.
(JW/RZD)