Senyawa Liquiritin Berpotensi Mengobati Virus Corona

Senyawa Liquiritin Berpotensi Mengobati Virus Corona
COVID-19 (Pixabay/Geralt)

Analisadaily.com, Beijing - Studi awal para peneliti di Beijing menyebutkan, sebuah senyawa yang ditemukan dalam ekstrak akar manis yang digunakan dalam pengobatan tradisional di China telah menunjukkan potensi sebagai antivirus untuk mengobati virus corona baru.

Akar manis, tanaman berbunga yang berasal dari Asia, mengandung senyawa yang disebut liquiritin, yang dikatakan tim ditemukan untuk mencegah replikasi cepat dari strain virus baru dalam sel monyet.

"Kami merekomendasikan liquiritin sebagai kandidat kompetitif untuk mengobati COVID-19," tulis tim ahli medis dari Universitas Peking dan Akademi Ilmu Militer dalam makalah pracetak di situs web bioRxiv, merujuk pada penyakit yang disebabkan oleh virus E.

Para ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan perawatan dan vaksin untuk penyakit yang pertama kali dilaporkan di China tengah akhir tahun lalu dan telah menyebar ke seluruh dunia, menginfeksi lebih dari 3.6 juta orang dan membunuh lebih dari 253.000.

Pasien paling sering diobati dengan obat antivirus, tetapi belum ada yang terbukti efektif melawan virus corona. Obat-obatan yang dapat menenangkan sistem kekebalan dan antibodi yang dapat menyerang virus juga sedang digunakan.

Dilansir dari Asia One, Kamis (7/5), Liquiritin biasanya ditemukan dalam bentuk tablet senyawa herbal manis di China, obat tradisional telah disebut-sebut oleh Beijing sebagai pengobatan penting bagi pasien COVID-19, meskipun banyak ilmuwan yang skeptis tentang manfaatnya.

Menurut makalah penelitian, liquiritin berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki efek antidepresan, neuroprotektif, anti-inflamasi dan terapeutik pada pasien dengan penyakit jantung.

Ekstrak Liquorice juga biasa digunakan untuk masalah gastrointestinal dan pernapasan, serta banyak digunakan sebagai pemanis.

Tim menggunakan sistem kecerdasan buatan untuk memprediksi kemanjuran liquiritin, menemukan, itu secara signifikan menghambat replikasi strain virus baru, Sars-CoV-2, dalam sel Vero, garis sel yang dikembangkan dari monyet.

Mereka juga menguji senyawa tersebut pada tikus selama tujuh hari, menemukan liquiritin, tidak menunjukkan toksisitas atau efek samping dalam dua percobaan independent.

"Singkatnya, kami menyarankan, liquiritin harus dinilai pada pasien manusia yang menderita Corona," kata para peneliti di Beijing.

Mereka juga menyarankan, senyawa tersebut berpotensi memiliki fungsi antivirus yang luas dan kuat pada patogen virus lain seperti hepatitis B dan HIV.

Di China daratan, pengobatan tradisional Tiongkok telah diberikan kepada lebih dari 90 persen pasien COVID-19 sebagai bagian dari perawatan, tetapi tidak ada statistik atau bukti yang membuktikan kemanjurannya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi