Kerusuhan di Amerika Serikat (112.International)
Analisadaily.com, Amerika Serikat - Terkait kerusuhan yang terjadi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim, akan menyelesaikan rusuh dari protes atas kematian George Floyd dengan cara dingin.
Seperti dilansir dari
CNNIndonesia, Minggu (31/5), Trump ingin agar kerusuhan tidak terjadi lagi, karena tidak sesuai dengan semangat protes atas kasus Floyd.
"Kami tidak bisa dan tidak boleh membiarkan sekelompok kecil penjahat dan pengacau merusak kota-kota kami, dan membubarkan komunitas kami," ucap Trump, seperti dikutip dari
AFP.
"Pemerintahan saya akan menghentikan kekerasan massa. Kami akan menghentikannya dengan dingin," sambungnya.
Trump menilai, kerusuhan protes yang terjadi tidak lagi murni menyuarakan aksi solidaritas kepada Floyd, namun sudah dibalut oleh aksi kekerasan. Dugaannya, hal ini dilakukan oleh para kelompok radikal.
"Kekerasan dan vandalisme dipimpin Antifa dan kelompok-kelompok sayap kiri radikal lainnya," ungkapnya merujuk pada jaringan anti-fasis militan yang bersatu.
Untuk diketahui, aksi protes muncul karena kematian Floyd, seorang warga kulit hitam berdarah Afrika-Amerika yang meninggal di tangan polisi setempat.
Kejadian itu kemudian memunculkan gelombang aksi solidaritas secara damai yang dilakukan oleh penduduk lokal Minneapolis, salah satu negara bagian AS. Aksi damai dilakukan dengan meletakkan bunga dan memenuhi jalanan di tempat kematian Floyd.
Aksi tersebut berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan yang diduga ditunggangi oknum dari luar Minneapolis.
Gubernur Minnesota, Tim Walz, menurunkan pasukan keamanan untuk melakukan penjagaan dan memperingatkan akan menangkap para perusuh. Walz melihat para pemrotes yang tetap melangsungkan aksi sampai malam akan berada dalam situasi berbahaya.
"Harapan kami untuk memiliki jam malam di tempat. Harapan kami untuk memulihkan ketertiban," sebut Walz.
Walz menduga para perusuh kemungkinan adalah anggota kelompok-kelompok supremasi anarkis dan kulit putih serta geng-geng narkoba.
"Tujuan kami untuk menghancurkan kekuatan itu secepat mungkin," ucapnya.
Kerusuhan dan penjarahan mengancam lumpuhnya tempat usaha milik warga lokal. Orang-orang Afrika-Amerika dan para pemimpin komunitas Minneapolis meminta masyarakat setempat untuk tinggal di rumah.
(RZD)