Danau Toba dan Pulau Samosir dilihat dari puncak Gunung Pusuk Buhit, Kecamatan Sinajur Mula-mula, Kabupaten Samosir. (Analisadaily/Christison Sondang Pane)
Analisadaily.com, Medan - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara menyampaikan, saat ini sekitar 30 persen dari total 217 destinasi/objek wisata sudah dibuka untuk umum.
"Yang buka pun masih bersifat uji coba dan kalau ditemukan tidak memenuhi protokol kesehatan, maka akan diinstruksikan kembali ditutup," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, dr Ria Novida Telaumbanua.
Kata dia, salah satu destinasi wisata yang sudah beroperasi adalah kawasan Danau Toba di Simalungun.
Ria menyebutkan, sampai sekarang Sumatera Utara masih dalam transisi menuju normal baru karena belum ada arahan dari pemerintah pusat atas usulan konsep era normal baru yang diajukan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
"Makanya Pemprov Sumut terus melakukan sosialisasi agar saat era normal baru ditetapkan dan dimulai, semua masyarakat sudah memahami dan menjalankan kegiatan sesuai standar normal baru," sambung Ria dilansir dari
Antara.
Meski nanti sudah era normal baru, lanjut Ria menjelaskan, semua pelaku pariwisata harus menerapkan protokol kesehatan dalam melayani tamu.
Bagi pelanggar ketentuan, maka akan ada sanksi seperti ditutup kembali karena dikhawatirkan menyebarkan virus Corona di tengah pandemi karena belum ditemukan vaksin untuk mengatasi virus.
Ria mengakui, akibat pandemi Covid-19 sektor pariwisata paling pertama dan merasakan besarnya dampak negatif dari wabah itu.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arief Prasetyo mengatakan, dampak Covid-19 mengakibatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Danau Toba anjlok.
"Hingga saat ini masih wisatawan lokal dan domestik yang datang ke Danau Toba," kata Arief.
Terpisah, Bupati Samosir, Rapidin Simbolon mengatakan, bulan Juli ini, khusus untuk wisatawan lokal, objek wisata sudah dibuka. Namun selanjutnya, setelah dievaluasi satu bulan, maka bulan Agustus akan dibuka untuk pengunjung dari daerah lain.
“Berdasarkan evaluasi juga, maka selanjutnya akan dilakukan pembukaan bagi mereka dari luar negeri atau kunjungan internasional,” kata Rapidin Simbolon saat dihubungi
Analisadaily.com melalui pesan
WhatsApp, Jumat (3/7).
(CSP)