Kepala Daerah Paling Tanggap Covid-19

Kepala Daerah Paling Tanggap Covid-19
Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menempati urutan keenam kepala daerah se-Indonesia yang paling responsif dalam menangani pandemi virus corona (Covid-19).

Posisi Nova Iriansyah berada di urutan ke-6 dalam 10 besar daftar nama kepala daerah yang dinilai paling bagus responnya dalam menangani pandemi virus corona berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO).

Posisi Nova berada di atas Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

IPO yang berkantor di Jakarta Selatan itu dalam melakukan survey mengambil sampling di hampir 30 provinsi dan 135 desa di Indonesia dengan total 1.350 responden.

"Periode survei kami dari 8 - 25 Juni 2020 responden 1.350 yang tersebar di 135 dari 30 provinsi di Indonesia," bunyi rilis IPO, Selasa (7/7).

Berikut ini daftar 10 besar kepala daerah dengan responsivitas terbaik dalam penanganan COVID-19 versi IPO

1. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (62,6%)

2. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (60,1%)

3. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono (54,3%)

4. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (53,0%)

5. Gubernur Bali, I Wayan Koster (48,4%)

6. Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah (45,2%)

7. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (40,1%)

8. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi (40,0%)

9. Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar (37,7%)

10. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (36,2%)

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, menjelaskan Pemerintah Aceh di bawah komando Nova Iriansyah sejak awal kemunculan virus Corona di Wuhan, China, telah menetapkan langkah-langkah penanganan terkoordir di Aceh.

"Saat kemunculan Covid-19 awal Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Plt Gubernur Aceh segera menginstruksikan seluruh jajarannya mengambil langkah-langkah penanganan yang tepat," kata Iswanto.

Hal pertama dilakukan Pemerintah Aceh saat itu yakni memfokuskan upaya pemulangan para mahasiswa Aceh di Wuhan.

Pemerintah Aceh juga membuka dua Posko Siaga Wabah Virus Corona pada 26 Januari 2020. Kedua posko itu masing-masing berada di Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh dan di Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta.

Evakuasi mahasiswa asal Aceh berhasil dilakukan bersamaan dengan 245 warga negara Indonesia lainnya yang juga berada di Provinsi Hubei, China, pada 1 Februari 2020.

Sejak itu, Pemerintah Aceh terus memantau perkembangan situasi sembari menggencarkan kampanye agar masyarakat mewaspadai virus tersebut.

Alat pengukur suhu badan juga mulai ditempatkan di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, untuk memeriksa para tamu yang masuk ke Aceh. Alat itu turut dipasang di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue dan di beberapa lokasi lainnya.

Sebulan berselang tepatnya 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia. Pasca ditemukannya kasus tersebut, Pemerintah Aceh terus meningkatkan sosialisasi hingga melakukan pembatasan aktivitas warga demi menghalau penyebaran virus tersebut.

Kini, setelah setengah tahun virus itu menyebar di berbagai belahan dunia, jumlah warga Indonesia yang positif Covid-19 tercatat sebanyak 66.226 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 30.785 orang berhasil disembuhkan, dan 3.309 orang meninggal dunia. Angka tersebut merupakan data per 7 Juli 2020 pukul 15.45 WIB yang bersumber dari Kementerian Kesehatan RI.

Di Aceh sendiri, hingga 7 Juli 2020, merujuk Juru Bicara Pemerintah Pusat, total kasus positif Covid-19 berjumlah 88 orang, dengan rincian 42 orang sembuh, 43 orang dirawat dan 3 orang meninggal dunia.

(MHD/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi