461 Ton Teh Asal Sumut Tembus Ekspor 9 Negara

461 Ton Teh Asal Sumut Tembus Ekspor 9 Negara
Kebun teh (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Balai Karantina Pertanian Belawan, Kementerian Pertanian RI mencatat, hingga semester I/2020 sebanyak 461 ton teh (Camellia sinensis) senilai Rp 10,4 miliar menembus pasar ekspor 9 negara.

"Dari catatan kami, sudah ada 9 negara yang menjadi tujuan ekspor komoditas sub sektor perkebunan Sumut ini, yaitu Malaysia, Taiwan, Thailand, Vietnam, Brunai Darussalam, Pakistan, Jerman, Cina dan Iran," kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Hasrul dalam keterangan resminya, Rabu (8/7).

Menurut Hasrul, teh yang diekspor berasal dari kebun Teh Sidamanik milik PTPN IV. Salah satu kebun teh terbaik di Indonesia ini memproduksi rasa teh yang khas. Sehingga diminati oleh berbagai negara.

Dalam kunjungan tersebut, Hasrul melakukan sosialisasi Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan melakukan pendampingan teknis untuk memenuhi standar persyaratan karantina agar lolos di negara tujuan ekspor.

"Kami berikan pendampingan bagaimana proses mitigasi Organisme Pengganggu Tumbuhan pada tempat produksi dan kemasan teh sehingga dapat memiliki sanitasi yang baik," ucapnya.

"Jika angka ekspor teh di Sumut terus dikerek naik selama masa pandemi, sepanjang semester I sudah 26 kali ekspor dilakukan," ujar Hasrul.

Dari data, ekspor semester I/2020, 39 persen dari total ekspor teh Sumatera Utara pada 2019 yang mencapai 1.196 ton. Sementara itu, sepenajang 2017, volume ekspor teh mencapai 1.300 ton dengan nilai Rp 25 miliar. Ada 14 negara tun ekspor saat itu. Pada 2018, frekuensi ekspor dilakukan sebanyak 99 kali. Volumenya mencapai 1.827 ton dengan nilai barang Rp 36 miliar.

Kementan menargetkan ada lompatan ekspor komoditas pertanian hingga tiga kali lipat melalui program Gratieks hingga tahun 2024.

Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, sebagai penanggungjawab program Gratieks telah menginstruksikan kepada seluruh unit pelaksana teknis karantina untuk melakukan sinergisitas dan pendampingan teknis kepada para pelaku ekspor di seluruh Inonesia agar dapat mencapai target Gratieks.

Kebun Teh Bah Butong Sidamanik memiliki 14 macam bentuk produk teh unggulan ekspor. Antara lain, Broken Oranye Peko (BOP), Broken Fanning Peko (BFP), Broken Tea (BT), Peko Fanning (PF), Dust I, Broken Peko (BP), BOPF, PF II, Fann II, BP II, BT II, Dust II, Dust III, Dust IV yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kehalusan serbuk teh yang di produksi, aroma serta rasa teh.

"Kami berikan pendampingan bagaimana proses mitigasi Organisme Pengganggu Tumbuhan pada tempat produksi dan kemasan teh sehingga dapat memiliki sanitasi yang baik. Kami berharap dengan adanya pendampingan ekspor secara langsung dari unit pelaksana teknis karantina di seluruh Indonesia, akan semakin banyak peningkatan volume ekspor teh Indonesia," tandasnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi