Didorong Permintaan China dan AS, Ekspor Karet Sumut Membaik

Didorong Permintaan China dan AS, Ekspor Karet Sumut Membaik
Pohon karet (Pixabay)

Analisadaily.com, Medan - Ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) pada bulan Juni mulai membaik setelah sempat anjlok 39,35 persen pada bulan Mei dibandinkan bulan sebelumnya. Ekspor pada bulan Mei merupakan puncak penurunan di masa pandemi Covid-19.

Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengatakan, realisasi ekspor Juni menunjukkan peningkatan yang signifikan. Bila dibandingkan Mei terjadi peningkatan 87 persen dari 14.975 ton menjadi 28.012 ton.

“Pemulihan volume ekspor yang terjadi utamanya didorong oleh meningkatnya permintaan dari China,” kata Edy, dalam keterangan diperoleh Analisadaily.com, Minggu (12/7).

Dijelaskannya, negara tujuan dengan volume ekspor terbesar pada bulan Juni 2020 adalah China, padahal selama ini yang menempati posisi pertama adalah Jepang yang saat ini berada di posisi kedua.

“Secara semesteran, volume ekspor Semester-1 2020 masih mengalami penurunan 16,2 persen menjadi 170.425 ton dibandingkan Semester-1 2019,” jelasnya.

Dari sisi produksi, volume produksi Mei semakin membaik dibandingkan April. Total Produksi Mei sebesar 30.192 ton, dimana 7 persen merupakan konsumsi domestik.

“Diperkirakan produksi Juli masih mengalami peningkatan,” sebut Edy.

Pada Juni 2020, karet Sumut diekspor ke 32 negara. Sebanyak 6 negara tujuan utama mencapai 71,6 persen, yakni (1) China (20,4 persen), (2) USA (19,7 persen), (3) Jepang (9,5 persen), (4) India (9,3 persen), (5) Brasil (8,5 persen), dan (6) Korea (4,2 persen).

Sementara harga TSR20 di bursa Singapura (SGX) sampai 9 Juli sebesar 116,54 sen AS atau meningkat 2,42 sen AS dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi ini memperlihatkan masih bertahan rendah yang juga beimbas terhadap harga lokal.

“Permintaan pada bulan Juli diperkirakan didominasi dari China, USA, dan India seiring adanya relaksasi kegiatan industri di negara tersebut,” tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi