Penutupan Program Export Ready Sumatera

Omzet Peserta Meningkat di Masa Pandemi

Omzet Peserta Meningkat di Masa Pandemi
Peserta High Impact SMEs Development Program in Sumatra (Export Ready) saat mengikuti penutupan program yang dilakukan secara daring, Kamis (16/7) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Mayoritas peserta High Impact SMEs Development Program in Sumatra (Export Ready), sekitar 70 persen mengaku omzet penjualan per bulannya lebih tinggi pada masa pandemi. Bahkan sebagian di antaranya menunjukkan kenaikan omzet lebih tinggi sebelum pandemi terjadi.

Hal ini berdasarkan pengakuan dari para peserta, kata Program Manager Business and Export Development Oganization (BEDO), Jeff Kristianto, dalam keterangan tertulisnya kepada Analisadaily.com, Kamis (16/7).

Dia juga menyampaikan, berdasarkan hasil evaluasi melalui penyebaran kuisioner kepada para peserta program ini, mayoritas merasa sangat puas terhadap materi pelatihan, program pendampingan serta program pemasaran yang telah dilakukan.


Program Export Ready ini sudah selesai dilaksanakan pada Mei 2020. Penutupan program dilangsungkan Kamis (16/7) dengan upacara penutupan program secara daring (online).

Acara penutupan ini mengundang para pemangku kepentingan utama terkait, seperti dari kementerian Perindustrian, kepala dinas provinsi dan kabupaten/kota serta peserta program.


Jeff Kristianto menyebutkan, karena adanya pandemi Covid-19, Program Export Ready bagi usaha kecil dan menengah (UKM) mengalami banyak penyesuaian. Beberaa perubahan program itu, di antaranya membuat akun Facebook Page dukungan lokal dengan mengarahkan UKM untuk melakukan penjualan secara daring.


Berikutnya, menjadi anggota dari bisnis ke bisnis (business to business/B2B) di salah satu situs perdagangan daring, bekerja sama dengan Etoobai, Amerika Serikat, dengan harapan produk UKM bisa masuk di pasar Amerika dan bekerja sama dengan Character Land untuk mendorong UKM mulai melakukan penjualan secara daring.


Diterangkan, Program Export Ready merupakan program yang diselenggarakan BEDO dan Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) dengan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, Padang, Palembang dan Lampung.

"Program ini adalah program pelatihan dan pendampingan bagi UKM yang bertujuan mempersiapkan para UKM agar siap untuk memasuki pasar ekspor," jelasnya.


Program dimulai pada November 2019, dilanjutkan dengan melakukan kunjungan ke UKM terpilih untuk memahami lebih jauh kesesuaian kondisi UKM untuk bisa mengikuti program.

Disampaikannya, dari total lebih 100 UKM, terpilih 61 UKM yang lulus dan mendapatkan pelatihan yang lebih intensif dari pelatih pendamping.


Kemudian, dilaksanakan pelatihan modul rencana pemasaran ekspor bagi UKM yang siap dan modul rencana pemasaran bagi yang belum siap.


"Lokakarya luring (offline) dilakukan di Padang dan Palembang. Untuk Kota Medan dan Lampung, langsung mendapat pelatihan daring karena para UKM tersebut merupakan peserta pelatihan ekspor yang dilaksanakan Kementerian Perindustrian," pungkasnya.

(GAS/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi