Brasil Diminta Lindungi Masyarakat Adat dari Corona

Brasil Diminta Lindungi Masyarakat Adat dari Corona
Seorang wanita dari kelompok etnis Pribumi Yanomami mengenakan topeng pelindung sambil menggendong seorang anak, di tengah penyebaran penyakit coronavirus di Peleton Perbatasan Khusus ke-5 di kota Auaris, negara bagian Roraima, Brasil 30 Juni 2020. (Reuters/Adriano Machado)

Analisadaily.com, Amerika Serikat - Komisi yang terkait dengan Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) meminta pemerintah Brasil untuk mengambil langkah-langkah melindungi masyarakat adat Yanomami dan Yekuana dari penyebaran pandemi Coronavirus.

Dalam sebuah pernyataan, Komisi Hak Asasi Manusia Antar-Amerika (IACHR) entitas memberi waktu 15 hari kepada pemerintah untuk menguraikan tindakan apa yang telah diambil.

Tidak yang dimaksud, seperti penyediaan perawatan kesehatan yang memadai, untuk melindungi mata pencaharian masyarakat adat.

Komisi OAS telah diminta untuk mengambil sikap, dengan satu masalah potensi paparan Yanomami terhadap penambang emas ilegal yang beroperasi di tanah adat mereka.

"Komisi menganggap bahwa hak untuk hidup, integritas pribadi, dan kesehatan anggota masyarakat adat Yanomami dan Yekuana berada di bawah ancaman serius," kata pernyataan komisi OAS dilansir dari Reuters, Selasa (21/7).

Saat ini, menurut data Kementerian Kesehatan di negara itu, sudah lebih dari 80.000 orang meninggal dunia karena Covid-19 dan lebih dari 2.1 juta dinyatakan terinfeksi virus tersebut.

Para ahli mengatakan angka sebenarnya di Brasil kemungkinan jauh lebih tinggi karena kurangnya pengujian yang meluas.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi