Kesiapan Bandara Kualanamu di Masa New Normal Dicek

Kesiapan Bandara Kualanamu di Masa New Normal Dicek
Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan Kementerian Perhubungan, Firdaus Komarno, sidak ke Bandara Kualananu. Selasa (28/7). (Analisadaily/Kali A Harahap)

Analisadaily.com, Kualanamu - Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Firdaus Komarno melakukan sidak ke Kualanamu International Airport (KNIA), Selasa (28/7).

Firdaus mengatakan, kedatangannya untuk melihat seluruh sarana dan prasarana transportasi yang ada di seluruh Indonesia, khususnya Kualanamu untuk kepentingan masyarakat di era New Normal.

“Kita melihat prosesnya dari mulai awal masyarakat masuk di Bandara, apakah mendapat penjelasan seperti apa dalam New Normal,” kata Firdaus.

Kemudian, lanjutnya menjelaskan, menyelidiki calon penumpang apakah mendapat kesulitan setelah di bandara, misalnya belum mendapat rapid test, apakah di bandara disiapkan rapid tersebut.

Lebih dalam Firdaus menyampaikan, untuk mendukung physical distancing, ia juga melihat apakah sudah menyiapkan itu apa belum. Karena, negara harus hadir dalam penanganan Covid-19.

“Jadi masyarakat itu harus diatur sedemikian rupa, baik pada saat ia harus berpindah tempat, jadi prasarana transportasi itu harus mengatur itu semua supaya dia tidak terpapar Corona,” ujar Firdaus.

Menurut dia, Bandara kualanamu sudah baik dan terorganinsir, baik tempat- tempat duduk dalam rangka social distancing.

Kemudian, kata dia, petugas dari kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang menangani cukup banyak menyiapkan 7 loket pemeriksaan.

Dia mengaku, pengalamannya mengecek di suatu tempat itu belum begitu bagus. Calon penumpang banyak, namun yang meyalani cuman tiga orang.

“Ini saya tegor dan tidak diperbolehkan. Jadi masyarakat itu harus tetap mampu melaksanakan kegiatan dengan baik serta terjaga dari virus Covid-19,” sambung Firdaus.

Tidak hanya Bandara Kualanamu, Firdaus juga mengunjungi Bandara Silangit, Pelabuhan Ajibata, Pelabuhan Belawan dan dilanjutkan ke Terminal Amplas Medan.

Evaluasi dari hasil dari beberapa tempat yang dikunjungi, kata Firdaus, ada beberapa kekurangan. Misalnya pengaturan kursi ada tiga, satu diberi tanda, tetapi cara mencontrengnya di samping ia jauh tetapi yang dibelakang dekat.

“Itu yang kita koreksi. Kemudian ada beberapa tempat pengumuman informasi pada masyarakat kurang. Nah ini yang kita sampaikan supaya diperbaiki sehingga masyarakat tidak bingung ketika masuk bandara,” tambah Firdaus.

(KAH/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi