Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tak Dapat Imbalan Uang

Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tak Dapat Imbalan Uang
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro memantau produk dari peneliti LIPI Bandung serta memantau perkembangan vaksin COVID-19 di PT Bio Farma Bandung. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Analisadaily.com, Jakarta - Relawan uji klinis vaksin tidak mendapatkan uang atau imbalan. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil.

"Enggak ada, cuma dikasih uang transport. Mereka sukarela, cuma dia bisa menghubungi dokter anytime," katar Kusnandi, dilansir dari Liputan6.com, Jumat (31/7).

Kusnadi meminta, setiap individu yang bersedia menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 tidak berorientasi pada uang. Jika ada imbalan uang, orientasi kemanusiaan mereka justru dipertanyakan.

"Enggak ada yang dibayar untuk uji klinis. Nanti (kalau) dia gara-gara dibayar, tadinya enggak mau, jadi mau," sebutnya.

Saat pendaftaran, para relawan akan menjalani proses assesment untuk mengetahui tujuan berikut motivasi untuk menjalani uji klinis vaksin Covid-19.

"Jadi betul-betul sukarela, artinya orang-orang itu benar-benar sadar bahwa dia memang mau untuk uji klinis. Jadi bukan karena bayaran," Kusnadi menuturkan.

Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) sedang menyiapkan uji klinis fase III vaksin Covid-19 kerja sama antara Bio Farma dan Sinovac Biotech, Tiongkok.

Uji klinis terhadap 1.620 relawan sudah bisa dilakukan setelah Komite Etik Penelitian Unpad memberikan persetujuan. Rencananya, vaksin tersebut disuntikkan dua kali kepada 1.620 relawan di Bandung.

"Benar, (Komite Etik) sudah (menyetujui)," sebut Kusnandi, Selasa (28/7) lalu.

Sebanyak 1.620 relawan dibutuhkan dalam proses uji klinis vaksin ini. Namun, tidak semua peserta akan disuntikkan vaksin. Sebanyak 540 orang akan disuntikkan vaksin, sedangkan sisanya akan mendapat cairan plasebo.

"Penentuan pemberian vaksin atau plasebo akan dilakukan secara acak," ujarnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi