Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hari ini umumnya warga yang merupakan kontak erat pasien positif sebelumnya. Hal ini diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen swab Covid-19 dari laboratorium dengan menggunakan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Dengan demikian sejak pertama kali kasus positif Covid-19 ditemukan di Aceh pada akhir Maret lalu hingga saat ini sudah 483 orang positif Covid-19 di provinsi itu. Dari jumlah itu, sejumlah 324 orang masih dalam perawatan medis di rumah sakit rujukan Covid-19 provinsi dan kabupaten/kota atau isolasi mandiri, kemudian 141 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 18 orang meninggal dunia.

Informasi tersebut diperoleh dari Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif, yang menyampaikan update penanganan kasus Covid-19 di Aceh. Ia merincikan, ke-43 kasus baru positif Covid-19 hari ini, yang terbanyak adalah warga Kota Banda Aceh (22 orang), Aceh Besar (8 orang), dan Kabupaten Aceh Selatan (4 orang). Sedangkan warga Aceh Barat, Kota Sabang, Kota Lhokseumawe, masing-masing 1 orang. Sisanya 6 orang lagi warga dari luar daerah.

Sementara jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Aceh hari ini bertambah 3 orang lagi, yakni warga Kabupaten Aceh Tamiang. Sedangkan 1 orang warga Kota Banda Aceh dilaporkan meninggal dunia.

“Pasien Covid-19 yang sembuh hendaknya mau menjadi relawan pencerahan bagi keluarga dan masyarakat tentang virus Corona, sehinga semua sadar, tindakan pencegahan tetap lebih baik daripada sakit dan dirawat di ruangan isolasi rumah sakit,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG).

Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di seluruh Aceh secara akumulatif sebanyak 2.353 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.330 orang sudah selesai isolasi mandiri, dan 25 orang dalam pemantauan Tim Gugus Tugas Covid-19.

Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 145 orang. Dari jumlah tersebut, 7 PDP dalam perawatan, 135 PDP telah dinyatakan sembuh, dan 3 orang lainnya meninggal dunia.

SAG juga mengingatkan warga Aceh untuk mencegah terinfeksi Covid-19 dengan cara menghindari acara keramaian, menjaga jarak fisik, mengenakan masker, dan mencuci tangan pakai sabun di bawah cucuran air 20 detik. Disiplin menjaga diri tersebut masih satu-satunya cara menghindari pontensi penularan virus penyebab Covid-19.

“Supaya masyarakat tidak abai pada protokol kesehatan. Kita harus saling mengingatkan terus-menerus karena korban Covid-19 terus bertambah di Aceh,” terangnya.

(MHD/RZD)