Tanah Galian Menumpuk, Pemborong Dinilai Tidak Profesional

Tanah Galian Menumpuk, Pemborong Dinilai Tidak Profesional
Tampak bekas galian tanah menumpuk di depan pintu masuk pemukiman penduduk, (Analisadaily/Efendi Lubis)

Analisadaily.com, Dolokmasihul - Proyek pembangunan drainase dengan biaya sebesar Rp.1.397 milyar di Pekan Kelurahan Dolokmasihul, Serdang Bedagai, dinilai tidak profesional dibidangnya.

Pasalnya, warga terhambat sampah dari galian tanah pembangunan drainase, yang sudah menumpuk tidak diangkut.

Pembangunan drainase yang dikerjakan CV Karunia Berkah Abadi sebagai pengawas CV Polo Consultanta di Pekan Kelurahan Dolokmasihul Sergai ini terkesan mengabaikan keberadaan penduduk yang tinggal di dekat proyek.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muchtar Barus mengatakan, pihak pemborong proyek tidak pernah mensosialisasikan kepada warga masyarakat.

Lebih parah lagi, kata dia, tumpukan sampah dari tanah galian membukit tidak hanya menghambat warga keluar dan masuk, tapi juga mempengaruhi arus lalu lintas di daerah itu.

“Seharusnya, sampah galian itu dibersihkan, tidak dibiarkan menumpuk dan lobang galian di pasang titi. Supaya, warga bisa keluar dan masuk toko atau rumah di kawasan bisnis itu,” kata Muchtar, Jumat (7/8).

"Kami terpaksa membersihkan sendiri depan pintu rumah kami. Coba abang lihat tumpukan sampah galian dibiarkan pihak kontraktor pembangunan ini. Hendaknya pemborong jangan cuma memikirkan keuntungan dirinya saja,” kata warga lainnya, Azrul.

Kepala Kelurahan Dolokmasihul, Husnul Arifin, tidak mengetahui, sampai saat ini belum ada pihak pemborong yang melaporkan pekerjaan itu.

“Tumpukan sampah galian drainase yang menumpak, tanggung jawab pemborong. Jika meresahkan warga bisa menempuh jalur hukum,” tegas Husnul.

(FEL/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi