Qonitah Azzahra Rasakan Perubahan Bisnis dari Offline ke Online

Qonitah Azzahra Rasakan Perubahan Bisnis dari Offline ke Online
Qonitah Azzahra (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Wirausahawan asal Medan bernama Qonitah Azzahra merasakan perubahan bisnis dari offline ke online selama menjalankan usaha. Toko busana muslim milik keluarganya dulu hanya melayani para pembeli yang datang ke toko sampai tahun 2017.

Setelah lulus kuliah di Universitas Indonesia, Qonitah kembali ke Medan dan mulai kembali usaha busana muslim bernama Qonitah Project. Wanita 25 tahun ini mulai belajar jualan online karena melihat kebiasaan masyarakat Medan yang terbiasa belanja lewat smartphone.

“Untuk pengantaran pesanan pelanggan sehari-hari, saya pakai GrabExpress karena tahu mitra pengantarnya harus memberikan foto barang saat sudah sampai di tangan pembeli. Hal ini membuat saya yakin kalau barang yang diual aman,” kata Qonitah dalam konferensi pers virtual 'Solusi Digitalisasi UMKM #TerusUsaha di Medan' yang digelar Grab, Selasa (11/8).

Diungkapkannya, saat ini Qonitah Project sudah punya 6 karyawan yang membantu. Pada masa pandemi ini, usahanya memang terkena dampak, namun dirinya tetap bisa mempertahankan penjualan dan malah bisa menambah 3 karyawan kontrak guna membantu melayani pesanan yang melonjak pada Hari Raya Idul Fitri lalu.

“Seiring berkembangnya bisnis, saya sekarang sudah cukup percaya diri untuk segera memulai usaha lain di bidang kuliner, karena melihat bisnis ini sangat berkembang di Medan berkat adanya GrabFood,” jelasnya.

Sektor UMKM di Sumut merupakan tulang punggung perekonomian lokal dengan kontribusi ekonomi sebesar 67 persen. Temuan dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara mengungkapkan, pekerja lepas dan UMKM yang didukung teknologi Grab berkontribusi sebesar Rp 2,66 triliun bagi perekonomian Sumut pada 2018.

Riset terbaru yang dilakukan pada 2020 juga menunjukkan peran UMKM dalam membuka lapangan pekerjaan, dengan 21 persen responden mengaku bisa menambah karyawan saat bisnisnya berkembang.

Namun faktanya, pandemi membuat 672.000 UMKM di Sumut mengalami gangguan operasional, termasuk penutupan bisnis. Hal ini menandakan pentingnya digitalisasi untuk membantu UMKM dapat bertahan dan juga mempercepat pemulihan ekonomi Sumut.

Terkait hal itu, Grab hadirkan solusi digitalisasi UMKM #TerusUsaha di Medan. Program ini mencakup 6 solusi yang didedikasikan membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat beradaptasi dan berkembang di era tatanan baru pasca-Covid-19.

Head of West Indonesia Grab Indonesia, Richard Aditya mengatakan, program yang mendukung inisiatif #BanggaBuatanIndonesia milik pemerintah ini mencakup berbagai inisiatif akselerasi khusus untuk melatih dan meningkatkan keterampilan UMKM.

Kemudian iklan gratis guna membantu meningkatkan visibilitas secara online sehingga dapat meningkatkan penjualan, juga sebuah portal yang dirancang khusus bagi UMKM yang berisikan tips dan juga pengetahuan lainnya agar mereka dapat mengembangkan bisnisnya.

“Di Medan, Grab mendigitalisasi 6 pasar tradisional melalui layanan GrabMart agar mereka dapat tetap melayani pelanggan yang kebanyakan beraktivitas dari rumah,” Richard menandaskan.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi