Pekerja memperbaiki jembatan penghubung (movable bridge) di Dermaga 1 Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (6/8). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/aww)
Analisadaily.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, alasan memakai data BPJS Ketenagakerjaan sebagai sumber data program subsidi gaji demi mengapresiasi pekerja yang setia menggunakan layanan asuransi ketenagakerjaan itu.
"Kami ingin memberikan apresiasi kepada teman-teman yang selama ini mempercayakan asuransi ketenagakerjaannya kepada BPJS Ketenagakerjaan," kata Ida saat membuka dialog dengan komunitas pariwisata, Selasa (11/8).
Dilansir dari
Antara, Ida berharap, para pekerja semakin menyadari dan merasakan pentingnya BPJS Ketenagakerjaan, juga mendorong kepesertaan karena data menunjukkan kurang dari separuh pekerja menggunakan layanan asuransi itu.
Selain itu pemakaian data BPJS Ketenagakerjaan agar pemberian bantuan subsidi secara cepat dan tepat sasaran karena data tersebut dinilai paling akurat dan lengkap, sehingga akuntabel dan valid.
Sebelumnya pemerintah akan memberikan subsidi gaji sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan kepada pekerja dengan upah di bawah Rp 5 juta.
Bantuan untuk meningkatkan laju ekonomi masyarakat itu akan bersumber dari data peserta BPJS Ketenagakerjaan yang telah terverifikasi dan tervalidasi.
Data penerima bantuan diambil dari peserta yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan 30 Juni 2020 sebagai yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi tersebut.
Pemerintah awalnya merencanakan 13.870.496 orang akan menerima bantuan tersebut, tapi diputuskan untuk memperbanyak jumlah penerima subsidi menjadi 15.725.232 orang.
Pada kesempatan tersebut, Ida meminta agar para pelaku sektor pariwisata untuk menyosialisasikan perihal subsidi gaji itu kepada para pekerjanya.
"Semakin cepat data itu tersampaikan, maka semakin cepat perputaran ekonomi terjadi karena segera kami akan mentransfer uang langsung ke rekening masing-masing penerima program," ujar Ida.
(CSP)