Gunung SInabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo kembali erupsi Kamis (13/8) sekitar pukul 06.07 WIB. Tinggi kolom erupsi tercatat sekitar lebih kurang 1.000 meter dari atas puncak gunung.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB menerima laporan kolom abu berwarna kelabu ini condong mengarah ke timur, tenggara dan selatan.
"Erupsi terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 15 mm dan durasi sekitar 11 menit 59 detik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD menginformasikan kondisi dan situasi di tengah masyarakat aman. Di samping itu BPBD melakukan pembersihan dan penyemprotan sisa abu vulkanik pascaerupsi," katanya dalam keterangan resmi diperoleh
Analisadaily.com.
Hingga kini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG) – Badan Geologi masih menetapkan gunung dengan ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut ini pada status level III atau Siaga.
Rekomendasi yang ditetapkan untuk mencegah risiko jatuhnya kerugian sebagai berikut, pertama, masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Kedua, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Ketiga, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Menurut Raditya, terkait dengan erupsi tadi pagi, PVMBG menetapkan notifikasi untuk keamanan penerbangan (VONA) pada status oranye. Ini mengindikasikan adanya potensi erupsi dan meminta maskapai penerbangan untuk semakin waspada.
"VONA terbagi ke dalam tingkatan notifikasi, seperti hijau, kuning, oranye dan merah. Hijau mengindikasikan kondisi normal dan aman untuk penerbangan, kuning yakni mulai ada aktivitas vulkanik dan maskapai diminta waspada. Sedangkan merah, ini menunjukkan terjadi erupsi abu vulkanik di udara dengan parameter tertentu sehingga ada larangan kepada maskapai penerbangan untuk beroperasi di sekitar wilayah gunung yang mengalami erupsi tersebut," terangnya.
(JW/RZD)