Bendera Merah Putih raksasa berkibar di atas Water Leading peninggalan Belanda di Kota Sigli,
Pidie (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Bendera Merah Putih ukuran 6x3 meter terlihat berkibar sempurna di atas ketinggian water leading (menara air) peninggalan Belanda di Gampong Blok Bengkel, Kota Sigli, Kabupaten Pidie.
Sudah sangat lama di tempat pertama kali berkibar sang saka Merah Putih di Pidie, pada 26 Agustus 1945 itu tidak lagi berkibar bendera Merah Putih.
Setelah melewati puluhan tahun, kini Pemerintah Kabupaten Pidie, mengibarkan kembali bendera putih di tempat peninggalan sejarah tersebut, dalam rangka menyambut HUT ke-75 Kemerdekaan RI Tahun 2020
Pengibaran bendera di menara air itu dilakukan dalam suatu upacara kecil yang berlangsung pada Rabu (12/8).
Saat pengibaran, penyerahan Bendera Merah Putih tersebut dilakukan oleh Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud, kepada pasukan pengibar bendera dari unsur TNI/Polri, dan Satpol PP Pidie yang disaksikan seluruh unsur Forkopimda Pidie, bertempat halaman depan Water Leading, Gampong Blok Bengkel, Kota Sigli.
Kapolres Pidie, AKBP Zulhir Destrian, mengatakan pemasangan bendera di Water Leading ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan.
"Dikarenakan sudah sekian lama di tempat pertama berkibar sang saka merah putih di Pidie, 26 Agustus 1945 justru tidak lagi berkibar bendera Merah Putih.
Sekarang kita berinisiatif untuk mengibarkannya, menjelang HUT Ke-75 Kemerdekaan RI," ujar AKBP Zulhir Destrian, Jumat (14/8).
Menurut Kapolres, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengenang kembali jasa para pahlawan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Seperti diketahui, Water Leading merupakan menara air peninggalan Belanda. Pada 26 Agustus 1945 rakyat dari berbagai kalangan menaikkan bendera Merah Putih untuk pertama kali di Pidie saat menyambut Kemerdekaan RI ketika itu.
Menara Water Lading berusia seratus tahun lebih terletak di jantung Kota Sigli Kabupaten Pidie. Bangunan menara Water Lading sebagai bukti sejarah yang masih kokoh berdiri, menara itu juga selamat saat Aceh diluluhlantakkan gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004.
Kini, HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia semakin dekat. Bendera dan pernak-pernik Merah Putih menghiasi Kota Sigli, baik di perumahan warga maupun kantor-kantor pemerintah maupun swasta. Salah satunya adalah Bendera raksasa yang dikibarkan di atas Water Leading Peninggalan Belanda.
“Meski di masa pandemi Covid-19 sekarang, kami berinisiatif untuk memasang bendera raksasa ini, dimana kebetulan ada Water Leading yang sudah tidak dipakai peninggalan zaman dahulu kala, jadi kami manfaatkan untuk pasang bendera saja,” ujar Kapolres Pidie.
Water Leading, tempat bersejarah ini memang sudah sangat lama terabaikan. Kabag Ops Polres Pidie AKP Iswahyudi, punya gagasan untuk merawat kembali tempat tersebut.
Setelah melapor, dan mendapat restu atasannya, bahkan Kapolres Pidie sempat meninjau ke lokasi. Iswahyudi bersama personil Polri, dibantu oleh aparat TNI “menyulap” Water Leading menjadi monumen yang sangat indah, dengan bendera besar yang dikelilingi beberapa bendera kecil di puncaknya.
Iswahyudi mengatakan, sepatutnya Water Leading dijadikan situs sejarah, karena tempat ini sarat dengan nilai sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa
Ia juga berharap nantinya di seputaran Water Leading tersebut pada malam hari bisa dimanfaatkan untuk tempat jajanan kuliner para warga Kota Sigli dan sekitarnya.
(MHD/EAL)