75 Tahun PD II, Abe: Jangan Pernah Ulangi Tragedi Perang

75 Tahun PD II, Abe: Jangan Pernah Ulangi Tragedi Perang
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. (Kyodo/Reuters)

Analisadaily.com, Jepang - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, berbicara pada upacara pada peringatan 75 tahun penyerahan Perang Dunia Kedua. Pada kesempatan itu, ia berjanji tidak akan pernah mengulangi tragedi perang.

“Jangan pernah mengulangi tragedi perang. Kami akan terus berkomitmen pada janji yang tegas ini,” kata Abe dilnasir dari Reuters, Sabtu (15/8).

Upacara itu diperkecil menjadi kurang dari sepersepuluh dari ukuran tahun lalu karena wabah Coronas. Warisan konflik masih membayangi hubungan Jepang dengan tetangganya China dan kedua Korea, di mana kenangan pahit agresi militer Tokyo masih ada.

Abe mengirim persembahan ritual ke kuil untuk korban perang pada hari Sabtu, tetapi menghindari kunjungan pribadi yang akan membuat marah China dan Korea Selatan.

Kunjungan sebelumnya pemimpin Jepang ke Yasukuni telah membuat marah Korea Selatan dan China karena kuil itu, yang didedikasikan untuk 2.5 juta korban perang di negara itu.

Selain itu, juga menghormati 14 pemimpin Jepang pada masa perang yang dihukum sebagai penjahat perang oleh pengadilan Sekutu.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Foto: Ruters/Loren Elliott
Kenangan pahit tentang agresi militer Jepang di masa lalu berjalan jauh di China dan kedua Korea, dan hubungan dengan Seoul telah tegang oleh perselisihan mengenai kompensasi bagi orang Korea yang dipaksa bekerja di tambang dan pabrik masa perang Jepang.

Persatuan

Tidak hanya di Jepang, Australia juga menggelar upacara peringatan PD II. Di seluruh Australia bergema pesan persatuan, politisi, veteran, dan orang biasa memperingati tragedi itu.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dan pemimpin oposisi Anthony Albanese meletakkan karangan bunga di Australian War Memorial di Canberra, dengan sekelompok kecil veteran menghadiri upacara nasional, ditundukkan oleh pandemi virus Corona.

"Sebuah negara dengan tujuh juta orang bersatu dan menjadi satu dalam upaya nasional yang perkasa untuk mempertahankan peradaban manusia dari para pengganggu yang berusaha untuk menghancurkannya," kata Morrison.

“Australia tidak sendiri. Kami berdiri bersama sekutu dan teman kami, ini adalah pertarungan global. Semua memahami bahwa jika tirani tidak dihadapi bersama, akhirnya akan dihadapi sendiri. Benar, hari ini benar," ujarnya.

Hampir satu juta orang Australia bertugas dalam Perang Dunia Kedua. Sekitar 39.000 tewas dan 30.000 lainnya ditawan, menurut data pemerintah. Sekitar 12.000 dari mereka yang bertugas dalam perang masih hidup.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi