Tanam mangrove (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Sicanang - Keberadaan Hutan Mangrove di kawasan pesisir berperan sangat penting bagi keseimbangan alam dan bumi. Baik menyangkut aspek ekologi dan lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Karenanya pemerintah, elemen masyarakat sampai organisasi yang fokus di bidang lingkungan turut bersinergi guna melindungi eksistensi tanaman yang digaungkan banyak menyerap karbon ini.
Berbagai kebijakan dan program prioritas terus digalakkan melalui upaya-upaya pelestarian lingkungan yang diharapakan dapat menciptakan berbagai solusi bagi berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi hari ini.
Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) Aceh sebagai Non Government Organization yang berfokus pada pemulihan ekosistem mangrove guna menciptakan ekosistem yang baik untuk mendukung keanekaragaman hayati, masyarakat dan iklim.
Selanjutnya mengembangkan program-program serta melakukan berbagai riset ilmiah yang bertujuan untuk melindungi lingkungan dan mengembangkan program masyarakat dalam membantu pemerintah dalam aktifitas ini.
Hari Mangrove Sedunia yang diperingati pada 26 Juli 2020 diikuti dengan Hari Hutan Konservasi Nasional yang jatuh pada 7 Agustus 2020, Yagasu yang memang berfokus pada Kegiatan Restorasi Mangrove turut merayakan dengan mengadakan kompetisi lomba foto bertemakan #WorldMangroveDay2020 berkaitan dengan Ekosistem Mangrove, Bentang Alam, Biodiversitas sampai Human Interest melalui akun Instagram @yagasuaceh yang sudah tembus hampir 600 orang followers ini.
Sebagai acara puncak Yagasu mengundang Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara (Sumut) Binsar Situmorang dan Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono, yang menjadi tamu khusus. Dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan, kegiatan berupa penanaman pohon ini dilaksanakan pada Selasa 11 Agustus 2020 bersama para pemenang kompetisi Lomba Foto Mangrove Yagasu di Wisata Mangrove Sicanang Belawan.
“Selain kegiatan menanam pohon, para pemenang lomba diajak untuk melakukan susur mangrove dengan berkeliling hutan mangrove dan menikmati jamuan khas pesisir berupa makanan laut,” kata Direktur Program Yagasu, Meilinda Suriani Harefa, Senin (24/8).
Dijelaskannya, Yagasu mengadakan perlombaan sebagai sarana untuk mengajak warga untuk peduli terhadap Ekowisata Mangrove. Pihaknya mengambil 10 dari puluhan peserta dan semuanya diberikan kesempatan menanam Pohon Mangrove.
Kemudian mengitari Hutan Mangrove Sicanang dengan Boat Cruiser, mendapatkan gift berupa Organic Mangrove Batik Masker dan Sandal, sampai makan siang seafood bersama seluruh tamu undangan.
“Tak hanya itu setiap foto mereka juga kita pajak di Lokasi Ekowisata Sicanang,” ujarnya.
Meilinda menuturkan, melalui perlombaan ini, ia melihat masih ada anak muda yang tidak asing dengan Hutan Mangrove dan punya kepedulian terhadap lingkungan.
“Dari sekian banyak yang ikut, ternyata masih banyak anak muda yang punya atensi untuk ini. Jadi saya melihat, masih ada anak muda yang datang ke Pesisir Mangrove,” ucapnya.
Kegiatan ekowisata mangrove akhirnya diakhiri dengan susur mangrove selama 30 menit yang dari pihak Yagasu memberikan penjelasan wawasan seputar mangrove.
Tak ketinggalan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara, Binsar Situmorang, juga menyumbangkan 10 tong sampah dalam kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan dalam kegiatan positif ini, dan hadirnya lokasi wisata edukasi berbasis lingkungan yakni Ekowisata Mangrove Sicanang Belawan.
(RZD)