Wilayah perbatasan Ladakh yang menjadi objek sengketa antara India dan China (Al Jazeera)
Analisadaily.com, Ladakh - India menuding militer China melakukan gerakan provokatif di wilayah perbatasan antar kedua negara.
Juru bicara militer India menyebut, sejak Sabtu (29/8) lalu China telah melakukan gerakan militer provokatif di daerah perbatasan Himalaya yang selama ini disengketakan.
"Pasukan India mencegah aktivitas tentara China di Danau Pangong Tso di Ladakh yang sebagian dilanggar oleh tentara China pada Mei," bunyi pernyataan militer India, dilansir dari
Al Jazeera, Selasa (1/9).
"Pada Malam 29/30 Agustus 2020, pasukan PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) melanggar konsensus sebelumnya yang tiba selama keterlibatan militer dan diplomatik selama kebuntuan yang sedang berlangsung di Ladakh Timur dan melakukan gerakan militer yang provokatif untuk mengubah status quo," sambung pernyataan tersebut.
"Pasukan India mendahului aktivitas PLA di tepi selatan Danau Pangong Tso, melakukan langkah-langkah untuk memperkuat posisi kami dan menggagalkan niat China untuk mengubah fakta di lapangan secara sepihak," katanya.
Sebelumnya pejabat militer China dan India telah bertemu untuk menyelesaikan sengketa perbatasan setelah 20 tentara India tewas dalam pertempuran antara kedua negara di Lembah Galwan di Ladakh.
"Pembicaraan telah berlangsung antara kedua belah pihak sejak Mei untuk menyelesaikan ketegangan yang meningkat ini. Meski pembicaraan ini terus berlangsung, ada bentrokan yang sangat kejam pada tanggal 15 Juni, dimana 20 tentara India dan sejumlah tentara China yang tidak diketahui jumlahnya tewas," kata reporter Al Jazeera, Elizabeth Puranam, dari New Delhi.
Sejak itu, pembicaraan antara kedua belah pihak semakin meningkat. Namun pernyataan terbaru dari tentara India menunjukkan bahwa mereka masih jauh dari solusi perdamaian.
Sementara Kementerian Luar Negeri China membantah pasukannya melintasi wilayah perbatasan. Mereka juga menyatakan sedang berkomunikasi dengan militer India mengenai kondisi di lapangan.
(EAL)